BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
ü Strategi komunikasi bisnis
Dewasa ini,
perusahaan diperhadapkan pada kondisi persaingan yang semakin meningkat dalam
keterbukaan bisnis. Kondisi ini menuntut perusahaan harus lebih kreatif
inovatif dengan menawarkan sesuatu yang bernilai lebih, dibanding yang
dilakukan pesaing. Inilah yang dituntut oleh pasar yang menjadi fokus atau
sasaran untuk bersaing. Dengan demikian,
Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan yaitu menyusun strategi. Dimana
strategi memiliki peran yang penting untuk keberhasilan perusahaan
Menurut Kenneth Andrew (1971)
Konsep Strategi Kooperatif
“strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan
kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang
dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di
anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini”.
Dalam
komunikasi bisnis terdapat 7 pilar strategi komunikasi yaitu:
Pemahaman terhadap proses
komunikasi, penggunaan pikiran, memahami bahasa, kejelasan pesan, daya
persuasi, kelengkapan pesan,dan keinginan baik.
ü
Komunikasi bisnis
Komunikasi
bisnis terdiri dari 2 suku kata yaitu Komunikasi dan Bisnis. Seringkali kita
mengartikan komunikasi bisnis sebagai korespondensi dan periklanan.padahal
sebenarnya komunikasi bisnis tidak sekedar hal diatas tetapi mencakup semua
aspek dari “bagaimana menerima, mengekspresikan dan bertukar gagasan dalam
bisnis. Apakah bisnis itu? Bisnis adalah semua kegiatan manusia yang berkaitan
dengan pertukaran barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Agar semua dapat terlaksana dengan baik
maka diperlukan komunikasi diantara pelaku-pelakunya. Tanpa ada komunikasi maka
tidak ada bisnis.
1.2 Rumusan materi :
Berdasarkan latar belakang diatas
maka rumusan materi adalah sebagai berikut:
“yaitu menjelaskan pemahaman tentang
7 pilar strategi dalam komunikasi
bisnis”?
1.3 Tujuan materi :
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu
agar dapat memahami pentingnya 7 pilar
strategi komunikasi bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
7 pilar
strategi komunikasi bisnis
1. pemahaman terhadap proses komunikasi
Pemahaman terhadap proses komunikasi harus dapat mengetahui beberapa hal,antara lain :
1.
Bagaimana
menempatkan diri sebagai komunikator
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan
yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi
adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi
karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi
juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang
efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas
pribadi yang kuat.
2.
Bagaimana
menggunakan media
Dalam penyampaian komunikasi bisnis, dirasa amat penting
menggunakan media. Media adalah suatu alat bantu di dalam menyampaikan pesan
kepada komunikan atau audiens. Berhasil tidaknya pesan yang akan disampaikan
oleh komunikator, penggunaan media mempunyai peran amat besar. Sejarah
penggunaan media dalam berkomunikasi, pada awalnya digunakan media masih sangat
sederhana, seperti asap dan burung merpati. Sejalan dengan meningkatnya
kemajuan teknologi dan pengetahuan, media komunikasi tumbuh dengan pesat sesuai
kebutuhan tingkat sosial budaya masyarakat. Dengan peningkatan media komunikasi
hubungan kerjasama antar bangsa semakin meningkat. Demikian juga dengan
peningkatan kegiatan ragam organisasi, termasuk lembaga dunia bisnis. Tidak
sedikit manusia terbantu dengan pemakaian media dalam berkomunikasi.
Pada kegiatan bisnis, media yang dapat digunakan dalam
membangun dan menjalin hubungan dengan mitra pelanggan, seperti tayangan
televisi, siaran radio, surat, telefon, media cetak dan pengeras suara.
Sekalipun saluran komunikasi di bangun secara lisan, tetapi mengingat
perkembangan komunitas manusia, media komunikasi tidak hanya digunakan pada penyampaian
pesan secara lisan saja juga secara tertulis. Alasannya, pesan harus
disampaikan dengan segera.
3.
Bagaimana
menyusun pesan yang terarah
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang
dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi,
baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya.
Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7
syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
a. Completeness (Lengkap)
a. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila
berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan
tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan
b. Conciseness
(Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya
dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa
mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
c. Consideration
(Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan
mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
d. Concreteness
(konkrit)
Penyampaian
pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
e. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
f.
Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan,
akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
g. Correctness
(ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata
bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).
2. Penggunaan Pikiran (good think)
Penggunaan pikiran (good thingking) komunikasi bisnis tidak selalu harus
komunikasi massa, kadang-kadang bisa juga komunikasi personal atau komunikasi kelompok. Dalam komunikasi sejak awal kita harus sudah berpikir think before
communicate. Sebagai
komunikator kita harus mengontrol proses-proses komunikasi dan feeling yang
harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Setelah
mengontrol feelling kemudian ciptakan logic and scienting lalu creative
thingking.
3. Memahami bahasa.
Berkomunikasi dengan
orang lain adalah rutinitas kita sehari- hari. Dalam berkomunikasi tentunya
kita menggunakan bahasa dalam penyampaiannya. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan
serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada
komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup
tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan
berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai
bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja
sama dan identifikasi diri. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang
bunyi dengan bendanya. Bahasa memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai
alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, alat untuk bekerja sama dengan
sesama manusia, alat untuk mengidentifikasi diri. Pada dasarnya, bahasa sebagai
alat komunikasi tidak hanya secara lisan, tetapi juga menggunakan bahasa
isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya.
4.
Kejelasan pesan
(Clearness)
Kejelasn pesan pesan
dalam komunikan bisnis harus merupakan pesan yang dapat diterima dengan baik
dan jelas oleh komunikan oleh karena itu gunakan kalimat yang pendek, singkat
dan gamblang karena dengan kata-kata yang panjang dan berbelit-belit dapat
menimbulkan persepsi yang berbeda antara komunikator dan komunikan.
·
Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :
1.
Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan
hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang
akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampiakan,
dan slauran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
2.
Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan
penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu
perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang
sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3.
Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat ,
maupun paragraf perhatikan apakah
kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar.
Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus
revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan
sebelumnya dapat dicapaiseefektif mungkin.
5.
Daya Persuasi
(Persuasiveness)
Daya Persuasi
(persuasiveness) adalah merupakan kebutuhan dasar dan komunikasi
bisnis.
Seringkali kita menyebutnya dengan salesmanship, karena mempunyai kemampuan membujuk. Persuasi yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaikan
suatu pesan dengan cara membuat audiens ( pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan
membuatn mereka setuju
·
Komunikasi persuasif, pesannya harus
dipersiapkan dengan:
1.
Seleksi bahan-bahan emesional.
2.
Penggunaan bahasa yang menyentuh emosi
3.
Moving The feeling dan sering kali justru jauhkan logika.
Mengembangkan
Pesan-pesan Persuasif Hal yang penting dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif
adalahkomunikator harus mampu meyakinkan audiens bahwa ide yang disampaikan
dapatdipertanggung jawabkan dan beralasan. Persuasi yang efektif mencakup empat
komponen penting, yaitu menetapkankredibilitas, membuat kerangka argumentasi
audiens, menghubungkan audiensdengan hal-hal yang logis dan memperkuat posisi
dengan menggunakan bahasa yangbaik dan tepat
Kerangka Argumentasi
Kebanyakan pesan-pesan persuasif mengikuti rencana organisasional AIDA
(Attention, Interest, Desire, Action ), pengertian dari masing-masing fungsi
inidijelaskan sebagai berikut :
1. Attention
(perhatian) Pada fase ini komunikator harus segera dapat meyakinkan audiens di
bagian permulaan bahwa komunikator mempunyai sesuatu yang berguna untuk
disampaikan. Perkenalkan audiens dengan suatu masalah atau ide yang dapat
membuat mereka mau mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan.
2. Interest
(minat) Pada fase ini, komunikator menjelaskan relevansi pesan-pesan dengan
audiens. Pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama dikembangkan
dengan agak rinci. Tujuannya adalah bagaimana audiens mampu berpikir. Hubungkan
atau kaitkan pesan-pesan yang akan disampaikan dengan manfaat secara spesifik
yang dapat dinikmati oleh audiens
3. Desire
(hasrat) Di fase ini, komunikator membuat audiens untuk mengubah keinginanya
dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat
yang lebih baik bagi audiens. Pastikan bahwa apaun bukti akan digunakan untuk
membuktikan gagasan secara langsung relevan dengan pokok bahasannya.
4. Action (tindakan) Dalam fase ini
komunikator menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan komunikator terhadap
audiens, Selanjutnya perlu diingatkan kembali bagaimana audiens akan memperoleh
manfaat dari tindakan yang akan dilakukan tersebut. Yang lebih penting adalah
bagaimana mempermudah audiens untuk tindakan tersebut
6.
Kelengkapan pesan
(Completeness)
Kelengkapan Pesan (Completeness) sampaikan pesan secara utuh dan lengkap,
karena berbahaya bagi
seorang komunikator dalam dunia bisnis jika ia menyembunyikan sesuatu dari komunikannya
.
Kelengkapan diperlukan agar komunikasi clear dan effective. Dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan komputer data dapat semakin banyak
terkumpul dan didapatkan. Jangan menahan atau menyembunyikan data atau
essensial information sebab akan merusak seluruh communication network.
7.
Keinginan baik
(Goodwill)
Keinginan baik atau itikad baik
(goodwill) dalam strategi pemasaran sosial market adalah sesuatu yang sangat penting untuk
diperlihatkan. Dalam pengertian ini yang kita hadapi bukan hanya sekedar
manusia, namun juga seluruh masyarakat yang mempunyai nilai-nilai, norma,
prasangka, dan lain sebagainya.
Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki
tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan
organisasi.
·
Ada tiga tujuan umum komunikasi bisnis, yaitu :
1.
Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang
berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang
pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di
tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
2.
Membujuk atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain
agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering
dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan
orang lain dalam bisnis.
3.
Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan
kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui
jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan
kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa 7 pilar strategi bisnis sangat
berperang penting dalam komunikasi bisnis, dengan menerapkan 7 pilar komunikasi
bisnis maka kita dapat menyampaikan pesan yang kita ingin sampaikan secara
efektif dan efisien.
3.2 Saran :
Diharapkan agar seorang komunikator
harus selalu memperhatikan 7 pilar strategi bisnis ini agar pesan yang
disampaikan dapat diterimah dengan baik oleh para komunikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar