Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 28 Januari 2014

Materi GLOBAL MARKETPLACE



GLOBAL MARKETPLACE
Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh - pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
Dalam orientasi manajemen, kegiatan pemasaran global ini dibagi menjadi beberapa pola pikir yaitu langkah suatu perusahaan untuk menentukan proses selanjutnya yang akan diambil melalui :

1. Etnosentris
yaitu pola pikir yang menganggap negaranya superior, menganggap selera Negara lain adalah sama, dan tidak melakukan studi pasar dalam hal pemasaran produk/jasanya.
2. Polisentris
Yaitu menganggap setiap Negara adalah unik, setiap Negara memiliki perbedaan selera, dan perusahaan ini melakukan studi pasar dalam pemasaran produk/jasanya.
3. Regiosentris
yaitu melihat wilayah pemasaran berdasarkan wilayah yang telah dikelompokkan berdasar wilayah terdekat yang biasanya memiliki banyak kemiripan.
4. Geosentris
yaitu melihat pasar sebagai seluruh pelanggan dunia.
Tahap menjadi pemasar internasional
1. No foreign marketing
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional tetapi bukan karena
inisiatif atau belum ada usaha sendiri untuk memasarkan keluar negeri. Produk
perusahaan beredar di pasar internasional karena pesanan dari luar negeri,
pelanggan asing dating ke perusahaan atau atas nama pihak eksportir.
2. Infrequent foreign marketing
Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri tetapi hanya kalau
mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestik masih mampu menyerapnya
kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada penyesuaian organisasi maupun
produknya untuk pasar internasional.

3. Reguler foreign marketing
Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk memasarkan produknya kepasar asing. Dipasrkan sendiri atau melalui penyalur domestic maupun distributor asing.
Tujuannya memang melakukan ekspansi pasar domestic dengan sudah mulai berusaha
memahami kebutuhan maupun keinginan pasar internasional.
4. Global Marketing Operations
Pada phase ini, produsen benar-benar telah terlibat dengan dunia internasional
secara global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran saja, tetapi sudah
merencanakan operasional produksi maupun organisasi bersaing di pasar dunia.
Langkah-langkah
Untuk menjadikan produk berkembang di pasar global, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Profesor Mohan Sawhney memaparkannya dalam seminar “Business Innovation & Growth Strategies” yang digelar di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (03/07/2012).
Langkah pertama adalah perusahaan harus memiliki basis domestik yang kuat. “Pastikan ada basis yang soild dalam pasar domestiknya yang mampu menopang dana untuk ekpansi global,” kata Mohan.
Pada fase tersebut, perusahaan menunggu inovasinya menjadi matang. Suzlan Energy sebagai produsen tubin angin, misalnya, masuk ke pasar Amerika Serikat setelah mendapatkan pangsa pasar di India sebesar 50 persen. Suzlan Energy memasarkan produknya ke pasar tersebut padahal teknologi turbin anginnya belum terbukti. Setelah beberapa bulan dipasarkan, produk rusak dan perusahaan harus merogoh bujet USD 30 juta untuk reparasi dan penguatan bisnis di pasar Amerika Serikat tersebut.
“Kadang, perlu melakukan kompetisi di pasar global untuk mempertahankan pasar domestik. Perusahaan telekomunikasi China Huawei, misalnya, memutuskan melakukan ekspansi global melalui kemitraan dengan 3Com untuk melawan perusahaan multinasional di pasar domestik mereka,” kata Mohan.
Langkah kedua, menemukan peluang-peluang yang relevan dalam pasar global. “Perusahaan perlu menerjemahkan inovasi produk di pasar berkembang ke wilayah berpeluang khusus di pasar global,” kata Mohan.
Mohan mencontohkan merek Nestle Maggi. Nestle menawarkan mie instan murah di pasar India dan Pakistan dengan merek Maggi. Cita rasanya disesuaikan dengan cita rasa yang populer di Asia Selatan. Nestle, sambung Mohan, menyadari pasar Maggi untuk mereka yang mengutamakan produk ekonomis namun bisa sebanding dengan pasar di Australia dan Selandia Baru.
Langkah ketiga, mengubah tantangan-tantangan menjadi peluang. Mohan mengatakan perusahaan yang berbasis lokal seharusnya mampu mengubah tantangan di pasar lokal, lalu melakukan aneka pendekatan, dan mengubahnya menjadi kekuatan untuk masuk ke pasar global.
Langkah keempat, melakukan replikasi proses dan bukan sekadar produk. “Penting untuk membawa proses bersamaan dengan produk ke pasar global. Bharti Airtel menjadi pioner dalam meng-outsourcing-kan konsep-konsep operasional kuncinya untuk berkompetisi di pasar yang tingkat kompetisinya tinggi,” kata Mohan.
Langkah kelima, mengusahakan akses pasar. Bagi Mohan, perlu menyediakan akses cepat untuk pasar global. “VItal untuk mempertimbangkan sinergi nilai dan strategi untuk akuisisi,” kata Mohan. Mohan menyebut Bharat Forge, sebuah perusahaan penempaan yang berbasis di Pune, memutuskan masuk ke pasar global pada tahun 1988 dengan investasi pada pembangkit energi buatan Jerman. Untuk melanjutkan ekpansinya, Pune melakukan serangkaian akuisi beberapa perusahaan di seluruh dunia, seperti CDP di Jerman, Federal Forge di AS, FAW di China, dan Imatra Kilsta di Swedia.
            Beberapa factor menarik makin banyak perusahaan ke arena internasional :
1.      Perusahaan tersebuat menemukan bahwa beberapa pasar asing menawarkan peluang laba yang lebih tinggi daripda pasar dalam negeri.
2.      Perusahaan tersebut membutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk mencapai ekonomi skala.
3.      Perusahaan tersebut ingin mengurangi ketergantungannya pada satu pasar saja.
4.      Perusahaan-perusahaan global menawarkan produk-produk yang lebih baik atau  harga yang lebih murah dapat menyerang pasar dalam negeri perusahaan itu.
5.      Pelanggan perusahaantersebut pergi ke luar negeri dan membutuhkan layanan internasional.
Sebelum perusahaan memutuskan untuk masuk ke pasaran global, perusahaan tersebut harus mempertimbangkan beberapa resiko, antara lain :
1.      Perusahaan tersebut mungkin tidak mengetahui apa yang disukai pelanggan di luar negeri dan tidak berhasil menawarkan produk yang lebih baik.
2.      Perusahaan tersebut mungkin tidak mengerti budaya bisnis negara asing dan tidak mengetahui cara menghadapi orang-orang asing dengan efektif.
3.      Perusahaan itu mungkin meremehkan peraturan negara asinh dan menimbulkan biaya-biaya yang tidak diharapkan.
4.      Perusahaan tersebut mungkin menyadari bahwa dirinya tidak memiliki manajer yang memiliki pengalaman internasional.
5.      Negara asing tersebut mungkin mengubah peraturan dagannya, melakukian devaluasi mata uangnya atau menghadapi revolusi politik dan menasionalisasi milik asing.
Karena resiko dan keuntungan yang saling bertentangan tersebut, perusahaan-perusahaan sering tidak mengambil  tindakan hinga suatu kejadian mendorongnya ke arena internasional.
Cara memasuki pasar internasional
·         Ekspor tidaklangsung dan langsung
Cara biasa untuk terlibat dalam pasar luar negri adalah ekspor.Ekspor tidak tetap (occasional exporting) adalah tingkat keterlibatan pasif dimana perusahaan tersebut mengekspor dari waktu kewaktu, atas inisiatifnya sendiri atau sebagai tangapan atas pesanan yang tidak di harapkan dari luar negri.ekspor aktif ( active exporting) terjadi apa bila perusahan tersubut mempunyai komitmen untuk melakukan expansi ke pasar tertentu.dalam kedua kasus ini, perusahan tersebut memproduksi barang-barangnya di negaranya sendiri. Dan mungkin menyesuaikannya dengan pasarluar negri atau mungkin juga tidak .

Perusahaan-peusahaan biasanya memulainya dengan ekspor tidak langsung ( indirect expoerting ) yaitu, perusahaan tersebut bekerja melalui perantara independen. Pedagang ekspor berbasis dalam negeri ( domestic based export ) membeli produk dari prousen dan menjualnya ke luar negeri. Agen ekspor berbasis dalam negeri ( domestic based export agent ) mencari dan menegosiasikan pembelian dari luar negeri dan mereka mendapat komisi. Masuk dalam kelompok ini adalah perusahaan-perusahaan dagang ( trading companies ). Organisasi-organisasi koperasi (cooperatife organization ) yang melakukan kegiatan ekspor atas nama beberapa nama produsen dan sebagian berada dalam kendali administrasinya. Organisasi koperasi ini sering digunakan produsen produk-produk primer,seperti buah-buahan dan kacang-kacangan. Perusahaan manajemen eksport setujuh untuk mengelola kegiatan ekspor suatu perusahaan dengan memperoleh bayaran.

Ekspor tidak langsung memiliki 2 kelebihan.
1.      Eksport ini membutuhkan investasi yang lebih kecil,perusahaan tersebut tidak perlu membentuk departemen eksport, tenaga penjualan di luar negeri, atau beberapa mitra dagang dalam negeri.
2.      Eksport ini mengandung resiko yang lebih sedikit, karena perantara pemasaran internasional membawah pengetahuan dan jasa ke dalam hubungan tersebut, penjual tadi biasanya akan melakukan lebih sedikit kesalahan.

·         Mengunakan starategi web global
Salah suautu cara terbaik unutuk memulai atau memperluas kegiatan ekspor biasanya adalah memngikuti parmeran dangang luar negri. Dengan kehadiaran internat, perusahan tersebut bahkan tidak perlu mengikuti pameran dagang untuk memeperlihatkan brang-barang suatau perusahaan ke pada pembeli dan distributor luar negri komunikasi elektronik  via internet memperluas jangkauan perusahan, khususnya perusahan kecil, ke pasar di seluruh dunia.

            Internet telah menjadi sarana yang efektif untuk segala sesuatu mulai dari memperoleh informasidan panduan ekspor gratis, melakukan riset pasar , dan menawarkan proses yang aman untuk pemesanan dan pembayar produk ke pada pelanggang yang tinggal di beberapa zona waktu jauhnya .

·         Pemberian lisensi
            Pemberian lisensi adalah cara yang sederhana bagi produsen untuk terlibat dalam pemasaran internasonal.pemberi lisensi (licensor) memberikan lisensi kepada perusahan asing mengunakan proses produksi,merek dagang, hak paten, rahasia dagang , atau sesuatu yang berharga lain nya dengan memperolel (fee) atau royalty. Pemberi lisensi tersebut memperoleh sedikit resiko untuk masuk; pemegang lisensi (licensee) memperoleh kealihan produksi atau produ atau merek yang sudah terkenal.

            Pemberian risensi mempunyai beberapa potensi kelemaha. Pemberi lesensi memiliki lebih sedikit kendali atas pemegang lisensi di bandingkan dengan yang dimilikinya terhadap fasilitas produksi dan penjualannya sendiri selain itu, jika pemegang lisensi tersebut ternyata sangat berhasil, perusahaan itu telah melepaskan laba; dan hanya jika dan apabila kontrak tersebut berkhir, perusahaan itu mungkin menemukan bahwa dia telah menciptakan pesaing. Untuk menghindarinya, pemberi lisensi tersebut biasanya memesok beberapa bahan atau komponen yang dimilikinya sendiri, yang dubutuhkan untuk produk tersebut(sebagi mana dilakukan coca cola); tetapi strategi terbaik adalah bahwa pemberi lisensi tersebut memimpin dalam inovasi sehingga pemegang lisensi tadi akan terus bergantung pada pemberi lisensinya.

            Ada beberapa fariasi dalam perjanjian lisensi. Perusahaan-perusahaan seperti hyatt dan marriot menjual kontrak manajemen kepada pemilik hitel asing untuk mengelola bisnis ini dengan memperoleh bayaran. Perusahaan menajemen tersebut bahkan mungkin diberikan pilihan 8untuk membeli sebagian saham perusahaan yang dikelola tadi dalam kurung waktu tertentu. Dalam produksi kontrak, perusahaan membayar produsen lokal untuk menghasilkan produknya.  

            Usaha patungan
            Investor asing mungkin akan bergabung engan investor local untuk membentuk usaha patungan, dimana mereka sama-sama mempunyai kepemilikan dan kendali. Misalnya coca-cola.
            Coca-ccola dan nestle mengabungkan kekuatan guna mengimbangkan pasar internasional untuk the dan kopi ‘’siap minum,’’ yang saat ini terjual laris dengan jumlah yang lumayan besar di jepang.
            Usaha patungan mungkin diperlukan atau di inginkan karena alasan-alasan ekonomi dan politik. Perusahaan luar negeri tersebut mungkin mengalami kekurangan sumber daya keuangan, fisik, atau manajerial untuk menjalankan usaha itu sendirian atau pemerintah asing tersebut mungkin mengharuskan kepemilikan bersama sebagai syarat untuk masuk.

            Investasi langsung
            Bentuk terakhir keterlibatan di luar negeri adalah kepemilikan langsung atas fasilitas perakitan atau produksi yang berbasis di luar negeri. Perusahaan asing tersebut dapat membeli sebagian atau seluruh kepemilkan suatu perusahaan local atau membangun fasilitasnya sendiri.

            Jika pasar tersebut tampaknya cukup besar, fasilitas produksi luar negeri akan menwarkan keuntungan yang jelas.
1.      Perusahaan tersebut dapat memperoleh ekonomi biaya dalam bentuk tenaga kerja atau bahan mentah yang lebih murah, insentif investasi pemerintah asing, dan penhematan biaya pengangkutan.
2.      Perusaaahn tersebut memperkuat citranya di negara tujuan karena menciptakan lapangan kerja.
3.      Perusahaan tersebut mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dengan pemerintah, pelanggan, pemasok local, dan distributor, yang akan memungkinkannya lebih sanggup menyesuaikan produk-produknya dengan lingkungan local.
4.    Perusahaan mempertahankan kendali penuh atas investasinya dank arena itu dapat mengembangkan kebijakan-kebijakan produksi dan pemasaran yabng mendukung tujua-tujuan internasional jangka panjang.
5.    Perusahaan menjamin aksesnya kepasar seandainya negara tujuan tadi mulai menuntut agar barang-barang yang dibeli di negara itu harus memiliki kandungan local.

MENGAMBIL KEPUTUSAN PROGRAM PEMASARAN
            Perusahaan-perusahaan internasional harus memutuskan sejauh mana menyesuaikan strategi pemasarannya dengan kondisi-kondisi local. Pada titik ekstrim yang satu terdapat perusahaan-perusahaan yang menggunakan bauran pemasaran yang terstanrdiasi secara global diseluruh dunia. Standar diasi produk, iklan, dan saluran distribusi menjanjikan biaya terendah. Merangkum pro dan kontrak mengenai standardisasi program pemasaran. Pada titik ekstrim lainnya terdapat yang disesuaikan, dimana produsen tersebut menyesuaikan elemen-elemen bauran pemasarannya untuk masing-masing pasar sasaran. Untuk memperoleh pembahasan tentang masalah-masalah utamanya, lihat “pencerahan pemasaran: santandarisasi global atau adaptasi”

            Diantara kedua titik eksterim ini terdapat banyak kemungkinan kebanyakan merek disesuaikan hingga batas tertentu untuk mencerminkan perbedaan siknifikan dalam perilaku konsumen, pengembangan merek, kekuatan bersaing, dan lingkungan legal atau politik. Memeuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen yang berbeda dapat menuntut [program pemasaran yang berbeda perbedaan budaya sering dapt diumumkan diseluruh negara. Hioeftede mendefenisikan 4 dimensi budaya yang dapat membedakan berbagai negara.
1.      Individualisasi lawan kolektvtisime. Dalam masysrskat kolektif seperti jepang, harga diri seorang individu lebih berakar dalam system sosial dari pada dalam perstasi individual.
2.      Tinggi rendahnya jarak kekuasaan. Budaya dengsn jarak kekuasaan yang tinggi cenderung menjadi kurang memiliki kesataraan
3.      Maskulin lawan veminine. Seberapa besar budaya itu didominasi oleh pria yang tegas versus wanita yang lembut
4.      Pencegahan ketidak pastian kuat lawan pencegahan ketidak pastian lemah. Seberapa besar resikonya menjadi orang yang tidak pasti atau orang yang pasti

LINGKUNGAN EKONOMI
Pemasar internasional harus mempelajari perekonomian masing-masing negara. Dua factor ekonomi mencerminkan  daya tarik negara sebagai suatu pasar : struktur industry negara dan distribusi pendapatannya .

Struktur industry suatu negara membentuk kebutuhan produkdan jasanya, tingkat pendapatannya, dan tingkaat partisipasi angkatan kerjanya. 4 jenis struktur industry di uraikan sebagai berikut :
1.      Perekonomian subsisten : dalam perekonomian subsisten, mayoritas penduduk terlibat dalam pertanian sederhana. Mereka menkomsumsi hamper semua hasil pertanian mereka dan menukarkan sisanya untuk barang dan jasa sederhana.mereka menawarkan sedikit peluang pasar.
2.      Perekonomian pengeksport barang mentah :perekonomian ini memiliki kekayaan satu atau lebih sumber daya alamtetapi miskin bidang lain. Sebagian besar pendapatan mereka berapa dari ekspor sumber daya tersebut. Contohnya : chili ( timah dan tembaga ), republic demokratik kongo ( tembaga,kobal, dan kopi ) dan arab Saudi ( minyak ). Negara-negara ini adalah pasar yang baik untuk alat berat, peralatan dan suku cadangnya,dan truk. Jika banyak penduduk asing dan kelas atas yang kaya, negara ini juga menjadin pasar bagi barang-barang mewah.
3.      Perekonomian industry berkembang : dalam perekonomian yang sedang membangun industry, proses manufaktur menduduki 10 sampai 20 % perekonomian negara. Contohnya meliputih mesir, india, dan brasil. Ketika industri manufaktur semakin meningkat, negara membutuhkan lebih banyak impor bahan tesktil mentah,baja, dan mesin berat, dan lebih sedikit impor tekstil jadi, produk kertas, dan otomotif. Industrialisasi umunta menciptakan kelas kaya baru dan juga kelas menengah yang kecil tapi bertumbuh keduanya memunculkan permintaaan akan jenis barang impor baru.
4.      Perekonomian industry maju : perekonimian industry adalah pengeksport utama barang – barang manufaktur, jasa dan dana investasi. Mereka memperdagankan barang diantara mereka sendiri dan juga mengekspornya ke jenis perekonomian lain untuk bahan mentah dan barang setengah jadi lainnya. Berbagai kegiatan manufaktur dari negara-negara industry ini dan kelas menengahnya yang besar membuat mereka menjadi pasar yang kaya untuk segala jenis barang.

Factor ekonomi kedua adalah distribusi pendapatan negara. Negara industry mungkin mempunyai rumah tangga berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi. Sebaliknya, negara-negara dengan perekonomian subsisten mungkin terdiri dari rumah tanggah yang sebagian besar berpenghasilan sangat rendah. Tetapi negara lain mungkin hanya memiliki rumah tangga dengan pendapatan yang sangat rendah atau sangat tinggi. Meskipun demikian perekonomian negara miskin atau negara berkembangpun dapat ,menjadi pasar atraktif bagi semua jenis barang, termasuk barang mewah. Misalnya, banyak pemasar barang mewah berlombah- lombah memamfaatkan pasar konsumen cina yang berkembang pesat.
Maka, lingkungan ekonomi negara dan wilayah akan mempengaruhi keputusan pemasar internasional tentang pasar global mana yang dimasuki dan bagaimana caranya.
Lingkungan politik-hukum
Lingkungan politik hukum dibanyak negara sangat beragam. Dalam mempertimbangkan apakah perusahaan akan melakukan bisnis di negara tertentu, perusahaan harus mempertimbangkan factor –faktor seperti sikap negara terhadap pembelian internasional, birokrasi pemerintah, stabilitas politik, dan peraturan moneter..
Beberapa negara sangat ramah terhadap perusahaan asing ; beberapa negara lain  tidak bersikap akomodatif. Misalnya, india cenderung menganggu bisnis asing dengan kuota impor, batasan mata uang, dan batasan lain yang mermbuat operasi disan menjadi rumit. Sebaiknya negara-negara asia tetangganya seperti singapura dan Thailand mengundang investor asing dan menhujani mereka dengan insenti dan kondisi operasi yang menyenangkan. Stabilitas politik merupakan isu lain. Misalnya, pemerintah india dikenal tidak stabil, negara itu telah beranti pemerintah dalam 20 tahun terakhir meningkatkan resiko dalam melakukan bisnis disana. Meskipun sebagian besar pemasar internasional masih menganggap pasar india yang sangat besar sebagai pasar yang atraktif, situasi politik yang yang tidak stabil akan mempengaruhi cara mereka menanggani bisnis dan masalah keuanggan.
Perusahaan juga harus mempertimbangkan peraturan moneter suatu negara. Penjual ingin menempatkan labanya dalam mata uang yang bernilai bagi mereka. Idealnya, pembeli dapat membayar dengan mata uang penjual atau dalam mata uang negara lain. Singkatnya, penjual mungkin mereka mata uang yang dibekukan – mata uang yang perpindahannya dari negara lain dilarang oleh pemerintah pembeli – bila mereka dapat membeli barang lain yang mereka butuhkan di negara itu atau berjualan di tempat lain untuk mendapatkan mata uang yang diperlukan. Selain pembatasan mata uang, perubahan nilai tukar mata uang juga menciptakan resiko tinggi bagi penjual.
LINGKUNGAN BUDAYA
Setiap negara mempunyai cara hidup, norma, dan hal-hal yang ditabuhkan. Ketika merancang strategi pemasaran global, perusahaan harus memahami bagaimana budaya mempengaruhi reaksi konsumen di masing- masing pasar dunia mereka. Sebalinya, mereka juga harus memahami bagaimana strategi mereka mempengaruhi budaya local.
Dampak budaya pada strategi pemasaran
Penjual harus mempelajari cara pikir konsumen diberbagai negara dan bagaimana konsumen mengunakan produk tertentu sebelum merencanakan program pemasaran.
Perusahaan yang mengabaikan norma dan perbedaan budaya bisa menimbulkan kesalahaan yang sangat mahal dan memalukan. Berikut ini contohnya :
Nike tanpa sengaja menyerang pejabat cina ketika mereka menjalankan iklan yang menampilkan Lebron james menghancurkan sejumlah patung yang mengacu pada budaya cina dalam sebuah kampanye iklan bertema kunfu. Pemerintah cina menetapkan bahwa iklan itu melanggar peraturan yang mendukung harga diri bangsa dan menghormati budaya serta menarik kampanye jutaan dollar tersebut. Dengan malu, nike meluncurkan permintaan maaf resmi, nike menghadapi situasi sama di negara-negara arab ketika warga muslim menolak logo gaya “air “ disepatunya,yang mirip dengan “allah” dalam tulisan arab. Nike juga minta maaf dan menarik sepatu itu dari peredaran.
Norma dan prilaku bisnis juga beragam dari satu negara ke negara lain, maka memahami tradisi budaya, preferensi, dan prilaku, tidak hanya dapat membantu perusahaan untuk menghindari kesalahan memalukan tetapi juga memamfaatkan peluang lintas budaya.
PENYESUAIAN MARKETING MIX UNTUK PASAR INTERNASIONAL
1.      PRODUK
Ada  tiga strategi yang memungkinkan pengngadaptasian produk dan strategi komunikasi pemasaran di pasar global.
Peluasan produk langsung.berarti memasarkan produk di pasar asaing tanpa berubahan. manajemen puncak memberitauh orang pemasarannya, “ambil produk itu apa adanya dan cari pelanggan yang mau membelinya.” Meskipun demikian, langkah pertama seharusnya menemukan konsumen asaing menggunakan produk itu dan bentuk apa yang mereka sukai.
Perluasan langsung berhasil dalam beberapa khasus dan menjadi bencana dalam khasus lain. Sereal kelloggs, pisau cukur gillete, bir Heineken dan peralatan blac & decker semua laris terjual dengan sekses dalam bentuk yang sama di seluruh dunia. Tetapi general foods memeperkenalkan jell-O standarnya di pasariggris hanya 8untuk menyadari bahwa konsumen inggris lebih menyukai wafer padat atau bantu kue. Philips juga mulai menghasilkan laba di jepang hanya setelah Philips menggurangi ukuran pembuat kopinya agar sesuai dengan dapurjepang yang lebih kecil dan alat cukurnya agar sesuainya  dengan tangan orang jepang yang lebih kecil.
Adaptasi produk melibatkan perubahan produk untuk memenuhi kondisi atau keingginan local . misalnya, pembuat tlpn selular.
Penemuan produk melibatkan proses penciptakan sesuatu yang baru bagi pasar negara tertentu.strategi ini bisa mempunyai dua bentuk. strategi ini mungkin berrarti mempertahankan atau memperkenalkan kembali bentuk produk lama yang sudah di sesuaikan dengan baik terhadap kebutuhan negra tertentu. Atau sebuah perusahaan mungkin menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan di negar tertentu.  Misalnya, sony menambahkan model “ U” ke lini computer pribadi VAIO –nya untuk memenuhi unik konsumen jepang.

2.      Promosi
Perusahaan juga menyesuaikan strategi komunikasi yang sama dengan yang mereka gunakan di pasar dalam negri atau menggubahnya untuk masing-masing pasar lokal. Beberapa pasar global menggunakan tema iklan standar di seluruh dunia. Tentu saja, bahkan dalam kampanye komunikasi yang sangat standar, beberapa tanatangan kecil mungkin di  perlukan untuk menyesuaikan perbedaan, bahasa dan budaya. Misalnya , guy laronche secara umum menggunakan iklan yang sama untuk parfum drakkar nor di eropa seperti di negra-negar arab. Measkipun demikian, guy laronche dengan cerdik menggubah versi arab untuk memenuhi perbedaan buadaya dalam sikapnya terhadap sensoalitas.
Warna juga kadang-kadang di ubah untuk menghindari hal-hal kabu di negara lain. Ungu diasosiasikan dengan kematian di sebagian besar amerika latin, putih melambangkan warna kesedihan di jepang, dan hijau di asosiasi dengan penyakit hutah di malaise. Dan  bahkan nama harus di ubah.  Kellogg harus menggubah nama serial brhan buds di swetya di mana nama itu secara kasar terjamahkan sebagai “ petani yang terbakar.” Dan di amerika, mitsubitshi mengubah nama jepang SUV pajero –nya menjadi monter –tampatnya pajero di spayol dalah istilah slang untuk memuaskan diri sendiri secara seksual.
3.      Harga
Perusahaan-perusahaan multinasional menghadapi beberapa masalah penetapan harga saat melakukan penjualan di luar negeri. Perusahaan tersebut harus berurusan dengan meningkatkan harga, harga transfer, tuduhan dumping, dan pasar abu-abu (gray market).
            Karena peningkatan biaya berbeda dari suatu negara kenegara lain, pertanyaannya adalah menetapkan harga di negara-negara yang berbeda. Perusahaan memiliki tiga pilihan:
1.      Menetapkan harga seragam dimana-mana-coca-cola mungkin ingin membebankan harga 75 sen dolar untuk coke dimana-mana diseluruh dunia tetapi dengan demikian coca cola akan memperoleh tingkat laba yang lumayan bebeda diberbagai negara yang berbeda. Juga,nsrategi ini mengakibatkan harga terlalu tinggi dinegara miskin dan tidak cukup tinggi dinegara-negara kaya.
2.      menetapkan harga berdasarkan pasar di masing-masing negara-disini coca cola akan membebankan harga yang mampu dijangkau masing-masing negara, tetapi strategi ini mengakibatkan perbedaan biaya yang sesunggunya dari suatu negara kenegara lain. Juga, hal ini akan menghasilkan situasi yang menyebabkan perantara dinegara-negara yang harganya rendah menjual kembali coca cola mereka kenegara-negara yang hargana tinggi.
3.      Menetapkan harga berdasarkan biaya dimasing-masing negara-disini coca cola akan menggunakan kenaikan harga standar atas biayanya dimana-mana, tetapi strategi ini mungkin akan menyebabkan harga coca cola terlalu tinggi di negara-negara yang biayanya sudah tinggi.
SALURAN DISTRIBUSI
            Perusahaan internasional harus menerapkan pandangan seluruh saluran terhadap masalah pendistribusian produk kepada konsumen akhir. Hubungan pertama, organisasi kantor pusat penjual, mensupervisi saluran dan menjadi bagian dari saluran itu sendiri. Hubungan kedua, saluran antar negara, menyalurkan produk keperbatasan negara asing. Hubungan ketiga, saluran didalam negara, menyalurkan prosuk dari pintu masuk luar negeri mereka ke konsumen akhir.beberapa produsen AS mungkin berpikir bahwa pekerjaan mereka selesai ketika produk sudah meninggalkan tngan mereka, tetapi mereka harus menberikan lebih banyak perhatian pada penaganan produknya di dalam negara asing. \
            Saluaran distribusi di dalam negara sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain. Pertama, ada perbedaaan besar dalam jumlah dan jenis perantara yang melayani masing-masing pasar. Misalnya, perusahaan AS yang memasarkan di cina harus beroperasi melalui liku-liku pedagang grosir dan pengecer yang di kendalikan negara dan membuat frustasi. Distributor cina sering menjual produk pesaing dan sering menolak berbagi informasi penjualan dan pemasaran yang paling mendasar sekalipun dengan pemasok mereka. Penjualan yang terburu-buru adalah konsep asing bagi distributor cina, yang terbiasa menjual semua yang bisa mereka dapatkan.
ZONA PERDAGANGAN BEBAS REGIONAL
            Negara-negara tertentu telah membentuk zona perdagangan bebas atau masyarakat ekonomi-kelompok negara-negara yang diorgsnisasikan untuk bekerja kea rah tujuan bersama dalam peraturan perdagangan internasional. Salah –satu diantara masyarakat tersebut adalah uni eropa ( EU-European Union ).
UNI EROPA . didirikan pada tahun 1957 ,uni eropa bermaksud untuk menciptakan pasar tunggal eropa dengan mengurangi hambatan-hambatan terhadap arus bebas prosuk, jasa, keuangan, dan tenaga kerja antara negara-negara anggota, dan dengan mengembangkan kebijakan perdagangan bersama negara-negara bukan anggota.
            Unifikasi eropa menawarkan peluang perdagangan yang sangat besar bagi perusahaan-perusahaan non eropa. Namun, hal itu juga membawa ancaman. Perusahaan-perusahaan eropa akan bertumbuh lebih besar dan lebih bersaing.
NAFTA
            Tidak jauh dari dalam negeri, di Amerika Utara, Amerika Serikat, dan Kanada perlahan-lahan menghapus hambatan pada tahun 1989. Pada januari 1994, perjanjian dagang amerika utara ( NAFTA )- North American Free Trade Agreement) menciptakan zona perdagangan bebas antara amerika serikat, meksiko, dan kanada. Kesepakatan tersebut menciptakan pasar tunggal yang meliputih 360 juta penduduk yang menghasilkan dan mengkonsumsi barang dan jasa senilai $.6,7 triliun.
MERCOSUL           
            Kawasan perdagangan bebas lainnya terbentuk di amerika latin.contohnya, mercosul sekarang menggabungkan brasil, argentina, Paraguay, dan Uruguay. Chile dan meksiko telah membentuk zona perdagangan bebas yang sukses. Ada kemungkinan bahwa nafta akhirnya akan bergabung dengan kesepakatan ini dan kesepakatan lainnya untuk membentuk zona perdagangan bebas seluruh amerika.













DASAR – DASAR PEMASARAN
(GLOBAL MARKETPLACE)

 









KELOMPOK  III

FATMAWATI T. KIY
SURIANTO
IDA RAHMI T. HAMISI
IWAN KABIR
IKRA NASUHA



UNIVERSITAS KHAIRUN

2 komentar: