GLOBAL MARKETPLACE
Pemasaran
global adalah pemasaran berkala seluas
dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di
pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan
pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap
perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para
pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk
memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter
semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di
Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang
hasilnya memang super.
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap
nilai-nilai nasionalisme
1.
Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan
adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur,
bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan
positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2.
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
3.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan
bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap
nilai- nilai nasionalisme
1.
Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran.
Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2.
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
3.
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4.
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
5.
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
Pengaruh -
pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri
dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif
dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan
nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi
Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah
untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai
nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang
tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2.
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil- adilnya.
5.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan
mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme
terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
Dalam orientasi manajemen, kegiatan pemasaran global ini
dibagi menjadi beberapa pola pikir yaitu langkah suatu perusahaan untuk
menentukan proses selanjutnya yang akan diambil melalui :
1. Etnosentris
yaitu pola pikir yang menganggap negaranya superior, menganggap
selera Negara lain adalah sama, dan tidak melakukan studi pasar dalam hal
pemasaran produk/jasanya.
2. Polisentris
2. Polisentris
Yaitu menganggap setiap Negara adalah unik, setiap Negara
memiliki perbedaan selera, dan perusahaan ini melakukan studi pasar dalam pemasaran
produk/jasanya.
3.
Regiosentris
yaitu melihat wilayah pemasaran berdasarkan wilayah yang
telah dikelompokkan berdasar wilayah terdekat yang biasanya memiliki banyak
kemiripan.
4.
Geosentris
yaitu melihat pasar sebagai seluruh pelanggan dunia.
Tahap menjadi pemasar internasional
1.
No foreign marketing
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional
tetapi bukan karena
inisiatif atau belum ada usaha sendiri untuk memasarkan keluar negeri. Produk
perusahaan beredar di pasar internasional karena pesanan dari luar negeri,
pelanggan asing dating ke perusahaan atau atas nama pihak eksportir.
inisiatif atau belum ada usaha sendiri untuk memasarkan keluar negeri. Produk
perusahaan beredar di pasar internasional karena pesanan dari luar negeri,
pelanggan asing dating ke perusahaan atau atas nama pihak eksportir.
2.
Infrequent foreign marketing
Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri
tetapi hanya kalau
mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestik masih mampu menyerapnya
kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada penyesuaian organisasi maupun
produknya untuk pasar internasional.
mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestik masih mampu menyerapnya
kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada penyesuaian organisasi maupun
produknya untuk pasar internasional.
3. Reguler foreign marketing
Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk memasarkan
produknya kepasar asing. Dipasrkan
sendiri atau melalui penyalur domestic maupun distributor asing.
Tujuannya memang melakukan ekspansi pasar domestic dengan sudah mulai berusaha
memahami kebutuhan maupun keinginan pasar internasional.
Tujuannya memang melakukan ekspansi pasar domestic dengan sudah mulai berusaha
memahami kebutuhan maupun keinginan pasar internasional.
4.
Global Marketing Operations
Pada phase ini, produsen benar-benar telah terlibat dengan
dunia internasional
secara global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran saja, tetapi sudah
merencanakan operasional produksi maupun organisasi bersaing di pasar dunia.
secara global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran saja, tetapi sudah
merencanakan operasional produksi maupun organisasi bersaing di pasar dunia.
Langkah-langkah
Untuk menjadikan produk berkembang
di pasar global, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Profesor Mohan
Sawhney memaparkannya dalam seminar “Business Innovation & Growth
Strategies” yang digelar di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa
(03/07/2012).
Langkah pertama adalah perusahaan harus memiliki basis
domestik yang kuat. “Pastikan ada basis yang soild dalam pasar domestiknya yang
mampu menopang dana untuk ekpansi global,” kata Mohan.
Pada fase tersebut, perusahaan
menunggu inovasinya menjadi matang. Suzlan Energy sebagai produsen tubin angin,
misalnya, masuk ke pasar Amerika Serikat setelah mendapatkan pangsa pasar di
India sebesar 50 persen. Suzlan Energy memasarkan produknya ke pasar tersebut
padahal teknologi turbin anginnya belum terbukti. Setelah beberapa bulan dipasarkan,
produk rusak dan perusahaan harus merogoh bujet USD 30 juta untuk reparasi dan
penguatan bisnis di pasar Amerika Serikat tersebut.
“Kadang, perlu melakukan kompetisi di pasar global untuk mempertahankan
pasar domestik. Perusahaan telekomunikasi China Huawei, misalnya, memutuskan
melakukan ekspansi global melalui kemitraan dengan 3Com untuk melawan
perusahaan multinasional di pasar domestik mereka,” kata Mohan.
Langkah kedua, menemukan peluang-peluang yang relevan dalam
pasar global. “Perusahaan perlu menerjemahkan inovasi produk di pasar
berkembang ke wilayah berpeluang khusus di pasar global,” kata Mohan.
Mohan mencontohkan merek Nestle
Maggi. Nestle menawarkan mie instan murah di pasar India dan Pakistan dengan
merek Maggi. Cita rasanya disesuaikan dengan cita rasa yang populer di Asia
Selatan. Nestle, sambung Mohan, menyadari pasar Maggi untuk mereka yang
mengutamakan produk ekonomis namun bisa sebanding dengan pasar di Australia dan
Selandia Baru.
Langkah ketiga, mengubah tantangan-tantangan menjadi
peluang. Mohan mengatakan perusahaan yang berbasis lokal seharusnya mampu
mengubah tantangan di pasar lokal, lalu melakukan aneka pendekatan, dan
mengubahnya menjadi kekuatan untuk masuk ke pasar global.
Langkah keempat, melakukan replikasi proses dan bukan
sekadar produk. “Penting untuk membawa proses bersamaan dengan produk ke pasar
global. Bharti Airtel menjadi pioner dalam meng-outsourcing-kan konsep-konsep
operasional kuncinya untuk berkompetisi di pasar yang tingkat kompetisinya
tinggi,” kata Mohan.
Langkah kelima, mengusahakan akses pasar. Bagi Mohan, perlu
menyediakan akses cepat untuk pasar global. “VItal untuk mempertimbangkan
sinergi nilai dan strategi untuk akuisisi,” kata Mohan. Mohan menyebut Bharat
Forge, sebuah perusahaan penempaan yang berbasis di Pune, memutuskan masuk ke
pasar global pada tahun 1988 dengan investasi pada pembangkit energi buatan
Jerman. Untuk melanjutkan ekpansinya, Pune melakukan serangkaian akuisi
beberapa perusahaan di seluruh dunia, seperti CDP di Jerman, Federal Forge di
AS, FAW di China, dan Imatra Kilsta di Swedia.
Beberapa
factor menarik makin banyak perusahaan ke arena internasional :
1.
Perusahaan
tersebuat menemukan bahwa beberapa pasar asing menawarkan peluang laba yang
lebih tinggi daripda pasar dalam negeri.
2.
Perusahaan
tersebut membutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk mencapai ekonomi
skala.
3.
Perusahaan
tersebut ingin mengurangi ketergantungannya pada satu pasar saja.
4.
Perusahaan-perusahaan
global menawarkan produk-produk yang lebih baik atau harga yang lebih murah dapat menyerang pasar
dalam negeri perusahaan itu.
5.
Pelanggan
perusahaantersebut pergi ke luar negeri dan membutuhkan layanan internasional.
Sebelum perusahaan
memutuskan untuk masuk ke pasaran global, perusahaan tersebut harus mempertimbangkan
beberapa resiko, antara lain :
1.
Perusahaan
tersebut mungkin tidak mengetahui apa yang disukai pelanggan di luar negeri dan
tidak berhasil menawarkan produk yang lebih baik.
2.
Perusahaan
tersebut mungkin tidak mengerti budaya bisnis negara asing dan tidak mengetahui
cara menghadapi orang-orang asing dengan efektif.
3.
Perusahaan
itu mungkin meremehkan peraturan negara asinh dan menimbulkan biaya-biaya yang
tidak diharapkan.
4.
Perusahaan
tersebut mungkin menyadari bahwa dirinya tidak memiliki manajer yang memiliki
pengalaman internasional.
5.
Negara
asing tersebut mungkin mengubah peraturan dagannya, melakukian devaluasi mata
uangnya atau menghadapi revolusi politik dan menasionalisasi milik asing.
Karena resiko dan keuntungan
yang saling bertentangan tersebut, perusahaan-perusahaan sering tidak
mengambil tindakan hinga suatu kejadian
mendorongnya ke arena internasional.
Cara memasuki pasar internasional
·
Ekspor
tidaklangsung dan langsung
Cara biasa
untuk terlibat dalam pasar luar negri adalah ekspor.Ekspor tidak tetap (occasional exporting) adalah tingkat
keterlibatan pasif dimana perusahaan tersebut mengekspor dari waktu kewaktu,
atas inisiatifnya sendiri atau sebagai tangapan atas pesanan yang tidak di
harapkan dari luar negri.ekspor aktif (
active exporting) terjadi apa bila perusahan tersubut mempunyai komitmen untuk melakukan
expansi ke pasar tertentu.dalam kedua kasus ini, perusahan tersebut memproduksi
barang-barangnya di negaranya sendiri. Dan mungkin menyesuaikannya dengan
pasarluar negri atau mungkin juga tidak .
Perusahaan-peusahaan
biasanya memulainya dengan ekspor tidak langsung ( indirect expoerting ) yaitu,
perusahaan tersebut bekerja melalui perantara independen. Pedagang ekspor
berbasis dalam negeri ( domestic based export ) membeli produk dari prousen dan
menjualnya ke luar negeri. Agen ekspor berbasis dalam negeri ( domestic based
export agent ) mencari dan menegosiasikan pembelian dari luar negeri dan mereka
mendapat komisi. Masuk dalam kelompok ini adalah perusahaan-perusahaan dagang (
trading companies ). Organisasi-organisasi koperasi (cooperatife organization )
yang melakukan kegiatan ekspor atas nama beberapa nama produsen dan sebagian
berada dalam kendali administrasinya. Organisasi koperasi ini sering digunakan
produsen produk-produk primer,seperti buah-buahan dan kacang-kacangan.
Perusahaan manajemen eksport setujuh untuk mengelola kegiatan ekspor suatu
perusahaan dengan memperoleh bayaran.
Ekspor tidak
langsung memiliki 2 kelebihan.
1. Eksport ini membutuhkan investasi
yang lebih kecil,perusahaan tersebut tidak perlu membentuk departemen eksport,
tenaga penjualan di luar negeri, atau beberapa mitra dagang dalam negeri.
2. Eksport ini mengandung resiko yang
lebih sedikit, karena perantara pemasaran internasional membawah pengetahuan
dan jasa ke dalam hubungan tersebut, penjual tadi biasanya akan melakukan lebih
sedikit kesalahan.
·
Mengunakan
starategi web global
Salah suautu
cara terbaik unutuk memulai atau memperluas kegiatan ekspor biasanya adalah
memngikuti parmeran dangang luar negri. Dengan kehadiaran internat, perusahan
tersebut bahkan tidak perlu mengikuti pameran dagang untuk memeperlihatkan
brang-barang suatau perusahaan ke pada pembeli dan distributor luar negri
komunikasi elektronik via internet
memperluas jangkauan perusahan, khususnya perusahan kecil, ke pasar di seluruh
dunia.
Internet
telah menjadi sarana yang efektif untuk segala sesuatu mulai dari memperoleh
informasidan panduan ekspor gratis, melakukan riset pasar , dan menawarkan
proses yang aman untuk pemesanan dan pembayar produk ke pada pelanggang yang
tinggal di beberapa zona waktu jauhnya .
·
Pemberian
lisensi
Pemberian
lisensi adalah cara yang sederhana bagi produsen untuk terlibat dalam pemasaran
internasonal.pemberi lisensi (licensor) memberikan lisensi kepada perusahan
asing mengunakan proses produksi,merek dagang, hak paten, rahasia dagang , atau
sesuatu yang berharga lain nya dengan memperolel (fee) atau royalty. Pemberi
lisensi tersebut memperoleh sedikit resiko untuk masuk; pemegang lisensi
(licensee) memperoleh kealihan produksi atau produ atau merek yang sudah
terkenal.
Pemberian
risensi mempunyai beberapa potensi kelemaha. Pemberi lesensi memiliki lebih
sedikit kendali atas pemegang lisensi di bandingkan dengan yang dimilikinya
terhadap fasilitas produksi dan penjualannya sendiri selain itu, jika pemegang
lisensi tersebut ternyata sangat berhasil, perusahaan itu telah melepaskan
laba; dan hanya jika dan apabila kontrak tersebut berkhir, perusahaan itu
mungkin menemukan bahwa dia telah menciptakan pesaing. Untuk menghindarinya,
pemberi lisensi tersebut biasanya memesok beberapa bahan atau komponen yang
dimilikinya sendiri, yang dubutuhkan untuk produk tersebut(sebagi mana
dilakukan coca cola); tetapi strategi terbaik adalah bahwa pemberi lisensi
tersebut memimpin dalam inovasi sehingga pemegang lisensi tadi akan terus
bergantung pada pemberi lisensinya.
Ada
beberapa fariasi dalam perjanjian lisensi. Perusahaan-perusahaan seperti hyatt
dan marriot menjual kontrak manajemen kepada pemilik hitel asing untuk
mengelola bisnis ini dengan memperoleh bayaran. Perusahaan menajemen tersebut
bahkan mungkin diberikan pilihan 8untuk membeli sebagian saham perusahaan yang
dikelola tadi dalam kurung waktu tertentu. Dalam produksi kontrak, perusahaan
membayar produsen lokal untuk menghasilkan produknya.
Usaha patungan
Investor
asing mungkin akan bergabung engan investor local untuk membentuk usaha patungan,
dimana mereka sama-sama mempunyai kepemilikan dan kendali. Misalnya coca-cola.
Coca-ccola
dan nestle mengabungkan kekuatan guna mengimbangkan pasar internasional untuk
the dan kopi ‘’siap minum,’’ yang saat ini terjual laris dengan jumlah yang lumayan
besar di jepang.
Usaha
patungan mungkin diperlukan atau di inginkan karena alasan-alasan ekonomi dan
politik. Perusahaan luar negeri tersebut mungkin mengalami kekurangan sumber
daya keuangan, fisik, atau manajerial untuk menjalankan usaha itu sendirian
atau pemerintah asing tersebut mungkin mengharuskan kepemilikan bersama sebagai
syarat untuk masuk.
Investasi langsung
Bentuk terakhir keterlibatan di luar
negeri adalah kepemilikan langsung atas fasilitas perakitan atau produksi yang
berbasis di luar negeri. Perusahaan asing tersebut dapat membeli sebagian atau
seluruh kepemilkan suatu perusahaan local atau membangun fasilitasnya sendiri.
Jika
pasar tersebut tampaknya cukup besar, fasilitas produksi luar negeri akan
menwarkan keuntungan yang jelas.
1. Perusahaan tersebut dapat memperoleh
ekonomi biaya dalam bentuk tenaga kerja atau bahan mentah yang lebih murah,
insentif investasi pemerintah asing, dan penhematan biaya pengangkutan.
2. Perusaaahn tersebut memperkuat
citranya di negara tujuan karena menciptakan lapangan kerja.
3. Perusahaan tersebut mengembangkan
hubungan yang lebih mendalam dengan pemerintah, pelanggan, pemasok local, dan
distributor, yang akan memungkinkannya lebih sanggup menyesuaikan
produk-produknya dengan lingkungan local.
4. Perusahaan mempertahankan kendali
penuh atas investasinya dank arena itu dapat mengembangkan kebijakan-kebijakan
produksi dan pemasaran yabng mendukung tujua-tujuan internasional jangka
panjang.
5. Perusahaan menjamin aksesnya kepasar
seandainya negara tujuan tadi mulai menuntut agar barang-barang yang dibeli di
negara itu harus memiliki kandungan local.
MENGAMBIL KEPUTUSAN PROGRAM
PEMASARAN
Perusahaan-perusahaan
internasional harus memutuskan sejauh mana menyesuaikan strategi pemasarannya
dengan kondisi-kondisi local. Pada titik ekstrim yang satu terdapat
perusahaan-perusahaan yang menggunakan bauran pemasaran yang terstanrdiasi
secara global diseluruh dunia. Standar diasi produk, iklan, dan saluran
distribusi menjanjikan biaya terendah. Merangkum pro dan kontrak mengenai
standardisasi program pemasaran. Pada titik ekstrim lainnya terdapat yang
disesuaikan, dimana produsen tersebut menyesuaikan elemen-elemen bauran
pemasarannya untuk masing-masing pasar sasaran. Untuk memperoleh pembahasan tentang
masalah-masalah utamanya, lihat “pencerahan pemasaran: santandarisasi global
atau adaptasi”
Diantara
kedua titik eksterim ini terdapat banyak kemungkinan kebanyakan merek
disesuaikan hingga batas tertentu untuk mencerminkan perbedaan siknifikan dalam
perilaku konsumen, pengembangan merek, kekuatan bersaing, dan lingkungan legal
atau politik. Memeuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen yang berbeda dapat
menuntut [program pemasaran yang berbeda perbedaan budaya sering dapt diumumkan
diseluruh negara. Hioeftede mendefenisikan 4 dimensi budaya yang dapat
membedakan berbagai negara.
1. Individualisasi lawan kolektvtisime.
Dalam masysrskat kolektif seperti jepang, harga diri seorang individu lebih
berakar dalam system sosial dari pada dalam perstasi individual.
2. Tinggi rendahnya jarak kekuasaan.
Budaya dengsn jarak kekuasaan yang tinggi cenderung menjadi kurang memiliki
kesataraan
3. Maskulin lawan veminine. Seberapa
besar budaya itu didominasi oleh pria yang tegas versus wanita yang lembut
4. Pencegahan ketidak pastian kuat
lawan pencegahan ketidak pastian lemah. Seberapa besar resikonya menjadi orang
yang tidak pasti atau orang yang pasti
LINGKUNGAN EKONOMI
Pemasar
internasional harus mempelajari perekonomian masing-masing negara. Dua factor
ekonomi mencerminkan daya tarik negara
sebagai suatu pasar : struktur industry
negara dan distribusi pendapatannya .
Struktur industry suatu negara membentuk kebutuhan
produkdan jasanya, tingkat pendapatannya, dan tingkaat partisipasi angkatan
kerjanya. 4 jenis struktur industry di uraikan sebagai berikut :
1. Perekonomian subsisten : dalam
perekonomian subsisten, mayoritas penduduk terlibat dalam pertanian sederhana.
Mereka menkomsumsi hamper semua hasil pertanian mereka dan menukarkan sisanya
untuk barang dan jasa sederhana.mereka menawarkan sedikit peluang pasar.
2. Perekonomian pengeksport barang
mentah :perekonomian ini memiliki kekayaan satu atau lebih sumber daya
alamtetapi miskin bidang lain. Sebagian besar pendapatan mereka berapa dari
ekspor sumber daya tersebut. Contohnya : chili ( timah dan tembaga ), republic
demokratik kongo ( tembaga,kobal, dan kopi ) dan arab Saudi ( minyak ).
Negara-negara ini adalah pasar yang baik untuk alat berat, peralatan dan suku
cadangnya,dan truk. Jika banyak penduduk asing dan kelas atas yang kaya, negara
ini juga menjadin pasar bagi barang-barang mewah.
3. Perekonomian industry berkembang :
dalam perekonomian yang sedang membangun industry, proses manufaktur menduduki
10 sampai 20 % perekonomian negara. Contohnya meliputih mesir, india, dan
brasil. Ketika industri manufaktur semakin meningkat, negara membutuhkan lebih
banyak impor bahan tesktil mentah,baja, dan mesin berat, dan lebih sedikit
impor tekstil jadi, produk kertas, dan otomotif. Industrialisasi umunta
menciptakan kelas kaya baru dan juga kelas menengah yang kecil tapi bertumbuh
keduanya memunculkan permintaaan akan jenis barang impor baru.
4. Perekonomian industry maju :
perekonimian industry adalah pengeksport utama barang – barang manufaktur, jasa
dan dana investasi. Mereka memperdagankan barang diantara mereka sendiri dan
juga mengekspornya ke jenis perekonomian lain untuk bahan mentah dan barang
setengah jadi lainnya. Berbagai kegiatan manufaktur dari negara-negara industry
ini dan kelas menengahnya yang besar membuat mereka menjadi pasar yang kaya
untuk segala jenis barang.
Factor ekonomi kedua adalah
distribusi pendapatan negara. Negara industry mungkin mempunyai rumah tangga
berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi. Sebaliknya, negara-negara dengan
perekonomian subsisten mungkin terdiri dari rumah tanggah yang sebagian besar
berpenghasilan sangat rendah. Tetapi negara lain mungkin hanya memiliki rumah
tangga dengan pendapatan yang sangat rendah atau sangat tinggi. Meskipun
demikian perekonomian negara miskin atau negara berkembangpun dapat ,menjadi
pasar atraktif bagi semua jenis barang, termasuk barang mewah. Misalnya, banyak
pemasar barang mewah berlombah- lombah memamfaatkan pasar konsumen cina yang
berkembang pesat.
Maka, lingkungan ekonomi
negara dan wilayah akan mempengaruhi keputusan pemasar internasional tentang
pasar global mana yang dimasuki dan bagaimana caranya.
Lingkungan politik-hukum
Lingkungan politik hukum
dibanyak negara sangat beragam. Dalam mempertimbangkan apakah perusahaan akan
melakukan bisnis di negara tertentu, perusahaan harus mempertimbangkan factor
–faktor seperti sikap negara terhadap pembelian internasional, birokrasi
pemerintah, stabilitas politik, dan peraturan moneter..
Beberapa negara sangat ramah
terhadap perusahaan asing ; beberapa negara lain tidak bersikap akomodatif. Misalnya, india
cenderung menganggu bisnis asing dengan kuota impor, batasan mata uang, dan
batasan lain yang mermbuat operasi disan menjadi rumit. Sebaiknya negara-negara
asia tetangganya seperti singapura dan Thailand mengundang investor asing dan
menhujani mereka dengan insenti dan kondisi operasi yang menyenangkan.
Stabilitas politik merupakan isu lain. Misalnya, pemerintah india dikenal tidak
stabil, negara itu telah beranti pemerintah dalam 20 tahun terakhir meningkatkan
resiko dalam melakukan bisnis disana. Meskipun sebagian besar pemasar
internasional masih menganggap pasar india yang sangat besar sebagai pasar yang
atraktif, situasi politik yang yang tidak stabil akan mempengaruhi cara mereka
menanggani bisnis dan masalah keuanggan.
Perusahaan juga harus
mempertimbangkan peraturan moneter suatu negara. Penjual ingin menempatkan
labanya dalam mata uang yang bernilai bagi mereka. Idealnya, pembeli dapat
membayar dengan mata uang penjual atau dalam mata uang negara lain. Singkatnya,
penjual mungkin mereka mata uang yang dibekukan – mata uang yang perpindahannya
dari negara lain dilarang oleh pemerintah pembeli – bila mereka dapat membeli
barang lain yang mereka butuhkan di negara itu atau berjualan di tempat lain
untuk mendapatkan mata uang yang diperlukan. Selain pembatasan mata uang,
perubahan nilai tukar mata uang juga menciptakan resiko tinggi bagi penjual.
LINGKUNGAN BUDAYA
Setiap negara mempunyai cara
hidup, norma, dan hal-hal yang ditabuhkan. Ketika merancang strategi pemasaran
global, perusahaan harus memahami bagaimana budaya mempengaruhi reaksi konsumen
di masing- masing pasar dunia mereka. Sebalinya, mereka juga harus memahami
bagaimana strategi mereka mempengaruhi budaya local.
Dampak budaya pada strategi pemasaran
Penjual harus mempelajari
cara pikir konsumen diberbagai negara dan bagaimana konsumen mengunakan produk
tertentu sebelum merencanakan program pemasaran.
Perusahaan yang mengabaikan
norma dan perbedaan budaya bisa menimbulkan kesalahaan yang sangat mahal dan
memalukan. Berikut ini contohnya :
Nike tanpa sengaja menyerang
pejabat cina ketika mereka menjalankan iklan yang menampilkan Lebron james
menghancurkan sejumlah patung yang mengacu pada budaya cina dalam sebuah
kampanye iklan bertema kunfu. Pemerintah cina menetapkan bahwa iklan itu
melanggar peraturan yang mendukung harga diri bangsa dan menghormati budaya
serta menarik kampanye jutaan dollar tersebut. Dengan malu, nike meluncurkan
permintaan maaf resmi, nike menghadapi situasi sama di negara-negara arab
ketika warga muslim menolak logo gaya “air “ disepatunya,yang mirip dengan
“allah” dalam tulisan arab. Nike juga minta maaf dan menarik sepatu itu dari
peredaran.
Norma dan prilaku bisnis
juga beragam dari satu negara ke negara lain, maka memahami tradisi budaya,
preferensi, dan prilaku, tidak hanya dapat membantu perusahaan untuk
menghindari kesalahan memalukan tetapi juga memamfaatkan peluang lintas budaya.
PENYESUAIAN
MARKETING MIX UNTUK PASAR INTERNASIONAL
1.
PRODUK
Ada tiga strategi yang memungkinkan
pengngadaptasian produk dan strategi komunikasi pemasaran di pasar global.
Peluasan produk langsung.berarti memasarkan produk di pasar asaing tanpa berubahan. manajemen
puncak memberitauh orang pemasarannya, “ambil produk itu apa adanya dan cari
pelanggan yang mau membelinya.” Meskipun demikian, langkah pertama seharusnya
menemukan konsumen asaing menggunakan produk itu dan bentuk apa yang mereka
sukai.
Perluasan langsung berhasil
dalam beberapa khasus dan menjadi bencana dalam khasus lain. Sereal kelloggs,
pisau cukur gillete, bir Heineken dan peralatan blac & decker semua laris
terjual dengan sekses dalam bentuk yang sama di seluruh dunia. Tetapi general
foods memeperkenalkan jell-O standarnya di pasariggris hanya 8untuk menyadari
bahwa konsumen inggris lebih menyukai wafer padat atau bantu kue. Philips juga
mulai menghasilkan laba di jepang hanya setelah Philips menggurangi ukuran
pembuat kopinya agar sesuai dengan dapurjepang yang lebih kecil dan alat
cukurnya agar sesuainya dengan tangan
orang jepang yang lebih kecil.
Adaptasi produk melibatkan
perubahan produk untuk memenuhi kondisi atau keingginan local . misalnya,
pembuat tlpn selular.
Penemuan produk
melibatkan proses penciptakan sesuatu yang baru bagi pasar negara
tertentu.strategi ini bisa mempunyai dua bentuk. strategi ini mungkin berrarti
mempertahankan atau memperkenalkan kembali bentuk produk lama yang sudah di
sesuaikan dengan baik terhadap kebutuhan negra tertentu. Atau sebuah perusahaan
mungkin menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan di negar
tertentu. Misalnya, sony menambahkan
model “ U” ke lini computer pribadi VAIO –nya untuk memenuhi unik konsumen
jepang.
2.
Promosi
Perusahaan juga menyesuaikan
strategi komunikasi yang sama dengan yang mereka gunakan di pasar dalam negri
atau menggubahnya untuk masing-masing pasar lokal. Beberapa pasar global
menggunakan tema iklan standar di seluruh dunia. Tentu saja, bahkan dalam
kampanye komunikasi yang sangat standar, beberapa tanatangan kecil mungkin
di perlukan untuk menyesuaikan
perbedaan, bahasa dan budaya. Misalnya , guy laronche secara umum menggunakan
iklan yang sama untuk parfum drakkar nor di eropa seperti di negra-negar arab.
Measkipun demikian, guy laronche dengan cerdik menggubah versi arab untuk
memenuhi perbedaan buadaya dalam sikapnya terhadap sensoalitas.
Warna juga kadang-kadang di
ubah untuk menghindari hal-hal kabu di negara lain. Ungu diasosiasikan dengan
kematian di sebagian besar amerika latin, putih melambangkan warna kesedihan di
jepang, dan hijau di asosiasi dengan penyakit hutah di malaise. Dan bahkan nama harus di ubah. Kellogg harus menggubah nama serial brhan
buds di swetya di mana nama itu secara kasar terjamahkan sebagai “ petani yang
terbakar.” Dan di amerika, mitsubitshi mengubah nama jepang SUV pajero –nya
menjadi monter –tampatnya pajero di
spayol dalah istilah slang untuk memuaskan diri sendiri secara seksual.
3. Harga
Perusahaan-perusahaan
multinasional menghadapi beberapa masalah penetapan harga saat melakukan
penjualan di luar negeri. Perusahaan tersebut harus berurusan dengan
meningkatkan harga, harga transfer, tuduhan dumping, dan pasar abu-abu (gray
market).
Karena
peningkatan biaya berbeda dari suatu negara kenegara lain, pertanyaannya adalah
menetapkan harga di negara-negara yang berbeda. Perusahaan memiliki tiga
pilihan:
1.
Menetapkan harga seragam dimana-mana-coca-cola mungkin ingin membebankan harga 75 sen
dolar untuk coke dimana-mana diseluruh dunia tetapi dengan demikian coca cola
akan memperoleh tingkat laba yang lumayan bebeda diberbagai negara yang
berbeda. Juga,nsrategi ini mengakibatkan harga terlalu tinggi dinegara miskin
dan tidak cukup tinggi dinegara-negara kaya.
2.
menetapkan harga berdasarkan pasar di masing-masing
negara-disini coca
cola akan membebankan harga yang mampu dijangkau masing-masing negara, tetapi
strategi ini mengakibatkan perbedaan biaya yang sesunggunya dari suatu negara
kenegara lain. Juga, hal ini akan menghasilkan situasi yang menyebabkan
perantara dinegara-negara yang harganya rendah menjual kembali coca cola mereka
kenegara-negara yang hargana tinggi.
3.
Menetapkan harga berdasarkan biaya dimasing-masing
negara-disini coca
cola akan menggunakan kenaikan harga standar atas biayanya dimana-mana, tetapi
strategi ini mungkin akan menyebabkan harga coca cola terlalu tinggi di
negara-negara yang biayanya sudah tinggi.
SALURAN
DISTRIBUSI
Perusahaan internasional harus menerapkan pandangan
seluruh saluran terhadap masalah pendistribusian produk kepada konsumen akhir.
Hubungan pertama, organisasi kantor pusat penjual, mensupervisi saluran dan
menjadi bagian dari saluran itu sendiri. Hubungan kedua, saluran antar negara,
menyalurkan produk keperbatasan negara asing. Hubungan ketiga, saluran didalam
negara, menyalurkan prosuk dari pintu masuk luar negeri mereka ke konsumen
akhir.beberapa produsen AS mungkin berpikir bahwa pekerjaan mereka selesai
ketika produk sudah meninggalkan tngan mereka, tetapi mereka harus menberikan
lebih banyak perhatian pada penaganan produknya di dalam negara asing. \
Saluaran
distribusi di dalam negara sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Pertama, ada perbedaaan besar dalam jumlah dan jenis perantara yang melayani
masing-masing pasar. Misalnya, perusahaan AS yang memasarkan di cina harus
beroperasi melalui liku-liku pedagang grosir dan pengecer yang di kendalikan
negara dan membuat frustasi. Distributor cina sering menjual produk pesaing dan
sering menolak berbagi informasi penjualan dan pemasaran yang paling mendasar
sekalipun dengan pemasok mereka. Penjualan yang terburu-buru adalah konsep
asing bagi distributor cina, yang terbiasa menjual semua yang bisa mereka
dapatkan.
ZONA
PERDAGANGAN BEBAS REGIONAL
Negara-negara
tertentu telah membentuk zona perdagangan bebas atau masyarakat
ekonomi-kelompok negara-negara yang diorgsnisasikan untuk bekerja kea rah
tujuan bersama dalam peraturan perdagangan internasional. Salah –satu diantara
masyarakat tersebut adalah uni eropa ( EU-European Union ).
UNI
EROPA . didirikan pada
tahun 1957 ,uni eropa bermaksud untuk menciptakan pasar tunggal eropa dengan
mengurangi hambatan-hambatan terhadap arus bebas prosuk, jasa, keuangan, dan
tenaga kerja antara negara-negara anggota, dan dengan mengembangkan kebijakan
perdagangan bersama negara-negara bukan anggota.
Unifikasi
eropa menawarkan peluang perdagangan yang sangat besar bagi
perusahaan-perusahaan non eropa. Namun, hal itu juga membawa ancaman.
Perusahaan-perusahaan eropa akan bertumbuh lebih besar dan lebih bersaing.
NAFTA
Tidak
jauh dari dalam negeri, di Amerika Utara, Amerika Serikat, dan Kanada
perlahan-lahan menghapus hambatan pada tahun 1989. Pada januari 1994,
perjanjian dagang amerika utara ( NAFTA )- North American Free Trade Agreement)
menciptakan zona perdagangan bebas antara amerika serikat, meksiko, dan kanada.
Kesepakatan tersebut menciptakan pasar tunggal yang meliputih 360 juta penduduk
yang menghasilkan dan mengkonsumsi barang dan jasa senilai $.6,7 triliun.
MERCOSUL
Kawasan
perdagangan bebas lainnya terbentuk di amerika latin.contohnya, mercosul
sekarang menggabungkan brasil, argentina, Paraguay, dan Uruguay. Chile dan
meksiko telah membentuk zona perdagangan bebas yang sukses. Ada kemungkinan
bahwa nafta akhirnya akan bergabung dengan kesepakatan ini dan kesepakatan
lainnya untuk membentuk zona perdagangan bebas seluruh amerika.
DASAR – DASAR PEMASARAN
(GLOBAL MARKETPLACE)
KELOMPOK III
FATMAWATI T. KIY
SURIANTO
IDA RAHMI T. HAMISI
IWAN KABIR
IKRA NASUHA
UNIVERSITAS KHAIRUN
thank you mas bro
BalasHapusthank you mas bro
BalasHapus