Fungsi Fungsi Manajemen
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen.
1. Perencanaan (Planning).
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Actuating/Directing)
4. Pengawasan (Controlling)
1. Fungsi Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana
formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan
tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah
rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,
artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana
formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang
apa yang harus dilakukan.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target
bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis.
Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian.
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan
menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan
adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi
yang paling tepat
Fungsi Pengarahan (direction)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan
terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan
dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih)
yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen,
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan
yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,
saluran perintah dan penyampaian laporan.
Bentuk-bentuk
organisasi
Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan
tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Organisasi
Lini/Line Organization
Organisasi lini adalah suatu
bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan
langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.
Ciri-ciri organisasi lini :
Ciri-ciri organisasi lini :
- Hubungan antara atasan dan
bawahan masih besifat langsung melalui garis wewenang
- Jumlah karyawan sedikit, maka struktur oranisasi masih sederhana
- Jumlah karyawan sedikit, maka struktur oranisasi masih sederhana
- Pimpinan dengan karyawan
saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya
- Puncuk pimpinan biasanya
pemilik perusahaan
- Pucuk pimpinan dipandang
sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab
ada pada satu tangan
- Tingkat spesialisasi belum
terlalu tinggi juga alat-alat yang diperluka tidak beraneka ragam
- Organisasinya kecil
- Organisasinya kecil
2. Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff
Organizatin)
Organisasi garis adalah
organisasi yang mencakup kelompok-kelompok orang yang berpengaruh dalam
menjalankan organisasi yaitu :
- Orang yang melaksanakan tugas
pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang digambarkandengan garis
atau lini
- Orang yang melaksanakan tugas
berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk
memberikan saran-saran kepada unit operasional. Orangorang tersebut disebut
staf.
Ciri-ciri organisasi garis dan staf :
Ciri-ciri organisasi garis dan staf :
- Organisasinya besar dan
bersifat kompleks
- Jumlah karyawan banyak
- Hubungan antara atasan dan
bawahan tidak bersifat langsung
- Pimpinan dan para karyawan
tidak semuanya saling mengenal
- Spesialisasi yang beraneka
ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal
- Kesatuan perintah tetap
dipertahankan , setiap atasan mempunyai bawahan -bawahan tertentu dan setiap
bawahanhanya mempunyai seorang atasan langsung
Terdapat
2 kelompok wewenang yakni wewenang lini dan wewenang staf :
-- Wewenang Lini adalah yang dapat/harus
merealisasi tujuan organisasi
secara langsung.
secara langsung.
--Wewenang staf adalah karyawan
yang tidak dapat merealisasi tujuan
perusahaan secara langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan,
saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.
perusahaan secara langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan,
saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.
Kebaikannya :
-
Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas
organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
-
Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
-
Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
Keburukannya :
-
Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit
terbangun
-
Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah
dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.
3. Organisasi
Fungsional (Functional Organization)
Organsiasi fungsional adalah
suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi
yang dimilikioleh pejabat-pejabatnya. Jadi organisasi ini tidak terlalu
menekankan pada hirakhi struktural tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi
yang perlu dijalankan.
Ciri-ciri
organisasi fungsional :
- Pembagian tugas secara tegas
dan jelas dapat dibedakan
- Spesialisasi para karyawan
dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal
- Bawahan akan menerima perintah
dari beberapa orang atasan
- Koordinasi menyeluruh pada
umumnya cukup pada tingkat eselon atas
- Koordinasi antara karyawan
yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalam
mengenai bidangnya.
mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalam
mengenai bidangnya.
Kebaikannya;
-
Pembidangan tugas-tugas jelas.
-
Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
-
Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan
fungsinya.
Keburukannya;
-
Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of
duty.
-
Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan
koordinasi.
4. Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling
tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa
juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur
organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling
kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya;
-
Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada
pada satu tangan.
-
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
-
Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi
karena saling mengenal.
Keburukannya;
-
Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila
pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
-
Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
-
Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
Prinsip-prinsip organisasi menurut henry fayol
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian
kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para
pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah.
Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan
tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar
efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan
menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan
hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara
manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman
yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya
menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi
yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan
menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan
individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh
mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan
jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para
bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu
disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah
proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat
sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada
tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur
terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran
(turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus
menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk
mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan
dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan
mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber
buku)
Manajemen
sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia,
disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Didasari
pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu
seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia
juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan
karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen
sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang
memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Peran, Fungsi, Tugas dan
Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia
Peran MSDM
Peranan karyawan bagi sebuah
perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses
dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Berbicara mengenai peranan
tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka
yang bekerja.
R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan
(quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan adalah mereka yang bekerja pada
orang lain dengan menjual jasa mereka, waktu, tenaga dan pikiran untuk
perusahan dan mendapat konpensasi dari perusahan tersebut. Namun berbicara
mengenai tenaga kerja ini masih umum. Karena ada yang tidak bekerja, yang
bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka yang bekerja sendiri.
Dalam MSDM yang ingin ditelah
adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga dan waktu- kepada
orang lain atau perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai
hak dan kewajiban masing-masing.
FUNGSI
MSDM
1. Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi
tenaga kerja (Preparation and selection) Persiapan. Dalam proses
persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan
menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan perkiraan (forecas)t akan pekerjaan yang lowong,
jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga
kerja, dan lain sebagainya
2. Rekrutmen & Seleksi
Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu
proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer,
atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk
membuat deskripsi pekerjaan job description dan juga spesifikasi
pekerjaan/job specification.
Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu
proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon
yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran
adalah melihat daftar riwayat hidup/ cv/ curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya
adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis,
wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
Menurut Cut Zurnali (2010),
sebuah organisasi atau perusahaan harus dapat mencari dan menarik calon
karyawan yang memiliki kemampuan bekerja dengan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi, yang biasa disebut sebagai pekerja pengetahuan (knowledge worker).
Mengutip pendapat Drucker (2002:135):
Kontribusi manajemen yang paling penting yang dibutuhkan pada abad ke-21 ini
adalah meningkatkan produktivitas kerja pengetahuan (knowledge work) sekaligus
meningkatkan produktivitas pekerja pengetahuan (knowledge worker).
Produktivitas kerja pengetahuan (knowledge work) berarti perusahaan
meningkatkan cakupan kerjanya pada pemanfaatan teknologi yang berbasis
pengetahuan, termasuk didalamnya memanfaatkan semaksimal mungkin penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan profitabilitas sekaligus
memperkuat daya saing (competiveness) perusahaan. Kerja pengetahuan adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh
setiap perusahaan atau setiap organisasi, baik organisasi laba (perusahaa atau
korporasi) maupun organisasi nirlaba (seperti kantor-kantor pemerintah atau
NGO). Sedangkan peningkatan produktivitas pekerja pengetahuan (knowledge
worker) bermakna bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin pengetahuan dan
kemampuan para pekerja pengetahuan dalam menjalankan setiap pekerjaan atau
tugas yang diberikan perusahaan kepada mereka.
Cut
Zurnali (2010) mendefinisikan pekerja pengetahuan atau knowledge worker
(K-Worker) sebagai karyawan sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk
mendesain, membangun, menguji, memelihara, dan mengoperasikan infrastuktur dan
aplikasi keorganisasian dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi
sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien sekaligus
dapat memberikan kepuasaan bagi para stake holder organisasi tersebut.
Lebih
lanjut dipaparkan bahwa kekhasan pekerja pengetahuan terletak pada adanya
otonomi untuk menikmati kebebasan dalam pekerjaan, bergerak, dan melawan
perintah dan budaya pengendalian. Dalam perkembangannya, K-worker cenderung
memiliki kemampuan mengoperasikan perusahaan sehingga mereka dapat memiliki
satu atau lebih perusahaan yang dapat berupa perusahaan komersial ataupun
perusahaan non profit. Beragam perusahaan pengetahuan dapat memilih untuk
membantu menempatkan bidang pengetahuan dan teknologi yang biasanya ditujukan
untuk pengembangan kemampuan dalam industri utama seperti industri
telekomunikasi, pendidikan dan konsultan, pertambangan, otomotif, semi
konduktor, dan bioteknologi.
Berdasarkan
pendapat yang dikemukakan oleh Cut Zurnali tersebut, dapatlah ditarik sebuah
kesimpulan bahwa pada era sekarang ini sudah saatnya sebuah departemen SDM
merekrut karyawan-karyawan dengan kualifikasi knowledge worker agar sebuah
organisasi atau perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif dalam jangka
panjang, sekaligus memberikan keuntungan kepada para stake holder organisasi
tersebut, tidak hanya pada saat ini tapi juga di masa depan.
3. Pelatihan, Pengembangan &
Penilaian Prestasi
Pengembangan
dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang
bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi
tugas dan tanggung-jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga
kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan
menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang
tinggi.
Memberikan
kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas
kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan.
Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai
dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenagakerjaan di kemudian
hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut
dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
4.
Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
Promosi adalah sebuah jenis transfer
yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang
kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab,
hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke
bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan
kesempatan.
Pemisahan,
disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah
perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji.
Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan
permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
Terminasi adalah tindakan manajemen
berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi
atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
Pemberhentian sukarela adalah pemisahan
pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
Pengunduran diri adalah pemisahan
pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau
umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
Wah mantap blognya...terima kasih kawan....^^
BalasHapus