Strategi
bersaing adalah penetapan sasaran
dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Pokok perumusan strategi bersaing
adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang
relevan sangat luas meliputi, kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga
kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah
industri atau industri-industri dalam mana perusahaan tersebut bersaing.
Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan
permainan persaingan selain juga strategi-strategi yang secara potensial
tersedia bagi perusahaan.
Porter (1980) menyebutkan bahwa
suatu perusahaan akan mempunyai keunggulan bersaing apabila perusahaan itu
dalam kondisi yang menguntungkan dari lima faktor persaingan pokok, yaitu
masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar
pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok (suppliers), serta persaingan di antara
para pesaing yang ada.
Lima kekuatan persaingan diatas
mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya
terbatas pada para pemain yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta
pendatang baru potensial semuanya merupakan "pesaing" bagi perusahaan-perusahaan
dalam industri dan dapat lebih atau kurang menonjol tergantung pada situasi
tertentu. Kekuatan persaingan di atas secara bersama-sama menentukan intensitas
persaingan dan kemampulabaan dalam industri, dan kekuatan, atau
kekuatan-kekuatan yang paling besar akan menentukan serta menjadi sangat
penting dari sudut pandang perumusan strategi.
Dengan demikian analisis terhadap
lima faktor penentu keberhasilan industri perlu dilakukan jika suatu perusahaan
ingin bersaing dalam pasar yang kompetitif. Oleh karena itu Porter (1980)
memberikan suatu strategi dalam menghadapi persaingan yang disebut sebagai
Strategi Generik yang terdiri dari keunggulan biaya menyeluruh, diferensiasi
dan fokus. Menerapkan salah satu diantaranya dengan berhasil menuntut sumberdaya
dan keterampilan yang berbeda. Strategi generik juga membutuhkan penataan
organisasi, prosedur pengendalian dan system insentif yang berbada. Untuk itu
untuk mencapai sukses dalam penerapan salah satu strategi tersebut diperlukan
komitmen yang tangguh.
Porter berpendapat bahwa strategi
bersaing yang efektif meliputi tindakan-tindakan ofensif atau defensif guna
menciptakan posisi yang aman (defendable position) terhadap kelima kekuatan
persaingan yang disebutkan diatas.
Menurut Hunger & wheelen (2001), strategi bersaing
sering juga disebut dengan strategi bisnis dimana berfokus pada peningkatan
posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu
yang dilayani perusahaan.
Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk
berprestasi, seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementesi yang baik.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan
dalam suatu industri, arena fundamental di mana persaingan belangsung. Strategi
bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan
kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri. (Porter, 1980).
Strategi bersaing mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
membuat suatu industri menjadi lebih baik atau kurang menarik. Pada waktu yang
sama, suatu perusaahaan dapat memperbaiki atau merusak posisinya sendiri dalam
industri melalui pilihan strateginya. Oleh karena itu, strategi bersaing bukan
hanya merupakan tanggapan terhadap lingkungan melainkan juga upaya membentuk
lingkungan tersebut sesuai dengan keinginan perusahaan. (Porter, 1980).
Faktor-Faktor Kekuatan Bersaing
Faktor-Faktor Kekuatan Bersaing
Penelitian yang di lakukan oleh Vickery et.at. (1997),
mengacu pada strategi bersaing manufaktur, terdapat empat faktor kekuatan
bersaing pada industri mebel antara lain, pengiriman (delivery), nilai (value),
fleksibilitas (flexibility), dan inovasi (innovation). Keempat variabel
tersebut dijabarkan menjadi 10 variabel manifes antara lain:
1. Fleksibilitas Produk yaitu kemampuan untuk menangani kesulitan, permintaan yang tidak standar dan memproduksi produk dengan beragam bentuk, pilihan, ukuran / warna.
2. Fleksibilitas Volume yaitu kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas dengan cepat seperti menambah atau mengurangi produksi dalam rangka merespon perubahan permintaan pelanggan.
3. Fleksibilitas Proses yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah, juga perubahan produk yang bervariasi dapat dilakukan dengan mudah.
4. Biaya Produk Rendah yaitu kemampuan untuk rneminimasi biaya produksi total.
5. Pengenalan Produk Baru yaitu kemampuan untuk mengenalkan peningkatan/variasi produk baru secara cepat.
6. Kecepatan Pengiriman yaitu kemampuan untuk mengurangi waktu antara waktu order dengan waktu sampai pada konsumen
7. Ketergantungan Pengiriman yaitu kemampuan untuk memastikan jumlah pesanan dan mengantisipasi waktu kedatangan pesanan.
8. Kualitas (Kesesuaian) yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan performansi standar.
9. Reliabilitas Produk yaitu kemampuan untuk memaksimalkan waktu kerusakan produk.
10. Kualitas Design / Inovasi Design yaitu kemampuan untuk menyediakan produk dengan bentuk, model dan karakteristik yang merupakan keunggulan bersaing.
A. Analisa pesaing
· Siapa pesaing kita
· Bagaimana strategi pemasaran mereka
· Apa sasaran pasar mereka
· Bagaimana pola reaksi mereka
1. Laid bak competition
2. Selective competition
3. Tiger competition
4. Stokastik competition
B. Bersaing dalam produk live cycle
Persaingan dilihat dari setiap tahap PLC, yaitu :
· Tahap perkenalan
Produk sudah didistribusikan , penjualan relatif tumbuh perlahan, keuntungan relatif kecil, resiko kegagalan cukup tinggi, promosi harus efektif. Adapun srategi bersaing yang dapat digunakan, yaitu :
a. Rapid Skimming Strategy : barang tidak banyak, promosi gencar
b. Low Skimming Strategy : barang tidak banyak tetapi bagus, promosi sedang
c. Rapid Penetrasi Strategy : barang banyak, promosi gencar
d. Low Penetrasi Strategy : barang banyak dan bagus, promosi sedang
- Tahap pertumbuhan
Penjualan dan laba relatif menigkat, konsumen merasa puas, timbul pesaing, saluran distribusi bertambah, harga stabil. Adapun strategi bersaingnya, yaitu :
§ Peningkatan mutu model
§ Membentuk segmen pasar baru
§ Menambah saluran distribusi
§ Merubah periklanan
- Tahap kedewasaan
Strategi bersaing : lakukan modifikasi pasar dan produk
- Tahap kemunduran
Strategi bersaing :
§ Mengidentifikasi produk lemah
§ Menentukan strategi baru
1. Fleksibilitas Produk yaitu kemampuan untuk menangani kesulitan, permintaan yang tidak standar dan memproduksi produk dengan beragam bentuk, pilihan, ukuran / warna.
2. Fleksibilitas Volume yaitu kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas dengan cepat seperti menambah atau mengurangi produksi dalam rangka merespon perubahan permintaan pelanggan.
3. Fleksibilitas Proses yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah, juga perubahan produk yang bervariasi dapat dilakukan dengan mudah.
4. Biaya Produk Rendah yaitu kemampuan untuk rneminimasi biaya produksi total.
5. Pengenalan Produk Baru yaitu kemampuan untuk mengenalkan peningkatan/variasi produk baru secara cepat.
6. Kecepatan Pengiriman yaitu kemampuan untuk mengurangi waktu antara waktu order dengan waktu sampai pada konsumen
7. Ketergantungan Pengiriman yaitu kemampuan untuk memastikan jumlah pesanan dan mengantisipasi waktu kedatangan pesanan.
8. Kualitas (Kesesuaian) yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan performansi standar.
9. Reliabilitas Produk yaitu kemampuan untuk memaksimalkan waktu kerusakan produk.
10. Kualitas Design / Inovasi Design yaitu kemampuan untuk menyediakan produk dengan bentuk, model dan karakteristik yang merupakan keunggulan bersaing.
A. Analisa pesaing
· Siapa pesaing kita
· Bagaimana strategi pemasaran mereka
· Apa sasaran pasar mereka
· Bagaimana pola reaksi mereka
1. Laid bak competition
2. Selective competition
3. Tiger competition
4. Stokastik competition
B. Bersaing dalam produk live cycle
Persaingan dilihat dari setiap tahap PLC, yaitu :
· Tahap perkenalan
Produk sudah didistribusikan , penjualan relatif tumbuh perlahan, keuntungan relatif kecil, resiko kegagalan cukup tinggi, promosi harus efektif. Adapun srategi bersaing yang dapat digunakan, yaitu :
a. Rapid Skimming Strategy : barang tidak banyak, promosi gencar
b. Low Skimming Strategy : barang tidak banyak tetapi bagus, promosi sedang
c. Rapid Penetrasi Strategy : barang banyak, promosi gencar
d. Low Penetrasi Strategy : barang banyak dan bagus, promosi sedang
- Tahap pertumbuhan
Penjualan dan laba relatif menigkat, konsumen merasa puas, timbul pesaing, saluran distribusi bertambah, harga stabil. Adapun strategi bersaingnya, yaitu :
§ Peningkatan mutu model
§ Membentuk segmen pasar baru
§ Menambah saluran distribusi
§ Merubah periklanan
- Tahap kedewasaan
Strategi bersaing : lakukan modifikasi pasar dan produk
- Tahap kemunduran
Strategi bersaing :
§ Mengidentifikasi produk lemah
§ Menentukan strategi baru
Strategi Keunggulan Bersaing
Keunggulan
bersaing menurut Porter (1986) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih
keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam
industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa
memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih
strategi pemasaran yang efektif. Studi yang dilakukan Porter selanjutnya
menetapkan strategi generik yang diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu
cost leadership, diferensiasi, dan focus. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap
strategi generik di atas akan bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk
menentukan peluang dan ancaman.
Menurut
Tjiptono (2001), strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang
menerapkan strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki keunggulan
bersaing di pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap strategi
berikut ini.
a. Diferensiasi Produk
Kreativitas
yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman,
nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu
mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan
dengan produk pesaing lainnya.
b. Diferensiasi Kualitas Pelayanan
Kreativitas
yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix : product, place,
price, promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas
jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan.
c. Diferensiasi Citra
Citra
identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda
dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang
tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses
pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan
kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu
memiliki prospek yang baik secara terus- menerus (Zyman, S, 2000 : 95).
Pendekatan
Diferensiasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing
Pemilihan
produk di antara banyaknya tawaran yang ada di pasar selalu didasarkan pada
adanya perbedaan, baik secara implicit maupun eksplisit. Literatur Psikologi
merujuk kepada fakta bahwa perbedaan mencolok yang terkait dengan suatu produk
akan merangsang daya ingat karena perbedaan tersebut akan diapresiasikan secara
intelektual (Trout, J, 1999 : 14).
Perusahaan
jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive dalam
jangka panjang. Preemptive, di sini maksudnya adalah implementasi suatu
strategi yang baru bagi suatu bisnis tertentu. Karena merupakan yang pertama,
maka dapat menghasilkan keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah,
atau menghalangi para pesaing untuk melakukan duplikasi atau membuat
tandingannya (Macmillan dalam Aaker, 1992) dalam Tjiptono (2001 : 145--146).
Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan
dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbolsimbol dan
merek yang digunakan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan diferensiasi
produk dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui tiga aspek yang juga
dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa,
yaitu:
1.
orang (people)
2
lingkungan fisik (physical environment)
3.
proses (process)
Keunggulan bersaing yang
berkesinambungan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk enciptakan suatu
produk yang pada saat pesaing berusaha untuk menirunya akan selalu mengalami
kegagalan secara signifikan. Pada saat perusahaan menerapkan strategi tersebut
dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan menerapkannya serta
perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi tersebut maka perusahaan
tersebut dikatakan memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan (Hit,
Ireland dan Hoskisson, 1996 : 5). Di samping factor keunikan produk, perusahaan
yang memiliki keunggulan bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat atau lokasi
strategis, dan promosi yang memadai.
Simpulan yang dapat ditarik dari konsep
keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan
dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan di atas
rata-rata yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia,
lingkungan, dan proses.
Pendekatan Diferensiasi Kualitas
Pelayanan terhadap Keunggulan BersaingMenurut Tjiptono (2001), cara lain untuk
melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan
yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi
atau
bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan para
pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang
dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expexted service). Bila
jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan
menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Bila yang
terjadi adalah sebaliknya (perceived >expexted), maka ada kemungkinan para
pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.
Pendekatan
Diferensiasi Citra terhadap Keunggulan Bersaing
Para pemasar yang tidak menciptakan
hubungan antara penciptaan citra dan penjualan produk sering kali tidak
melakukan pekerjaan yang baik. Menurut Sergio Zyman (2000), banyak perusahaan yang sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiliki
citra jelas yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial
menarik dalam pilihan konsumen yang begitu banyak.Menurut Trout, J. (2000),
kebanyakan perusahaan yang sukses adalah mereka-mereka yang “memiliki kata”
yang menempati tempat spesial dalam benak konsumen. Berbagai konsep yang
berkembang saat ini menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai sarana atau alat
untuk meraih keunggulan bersaing di pasar. Begitu perusahaan telah secara jelas
mendefinisikan citranya kepada pelanggan, maka langkah berikutnya adalah
mengkomunikasikan citra tersebut agar elemen ini menjadi sumber keunggulan bersaing
yang Anda miliki dalam jangka panjang (Robert Grede, 2002 : 81).
Melalui investasi pada proses pencitraan
yang dilakukan secara terus-menerus, perusahaan akan menikmati tingkat
pengembalian pasar dalam konsep pemasaran, yang lebih tinggi daripada yang
dapat diraih oleh pesaing dalam industri yang sama.
MERANCANG STRATEGI BERSAING
• Strategi pemimpin pasar
• Strategi penantang pasar
• Strategi pengikut pasar: perusahaan yang mau mempertahankan pangsa pasarnya dan tidak menimbulkan gejolak
• Strategi pengisi relung pasar:perusahaan-perusahaan yang melayani segmen-segmen pasar kecil yang tidak terlayani oleh perusahaan yang lebih besar
Strategi pemimpin pasar
• Memperluas pasar keseluruhan:
-pemakai baru
-penggunaan baru
-penggunaan yang lebih sering
• Mempertahankan pangsa pasar
• Memperluas pangsa pasar
Strategi
penantang pasar
• Mendefinisikan tujuan dan lawan strategis
• Memilih strategi penyerangan umum
• Memilih strategi penyerangan khusus
Strategi pengikut pasar
• Pemalsu : pemalsu meniru bulat-bulat produk dan kemasan pemimpin serta menjualnya dipasar gelap atau melalui distributor yang memiliki reputasi buruk
• Pengklon :pengklon berusaha menyamai atau melebihi produk,nama dan pengemasan produk pemimpin dengan variasi yg ringan
• Peniru :peniru mencotek beberapa hal dari pemimpin,namun masih mempertahankan diferensiasi kemasan,iklan,harga dan lain-lain.pemimpin tdk mempedulikan peniru asal peniru tdk menyerang pemimpin secara agresif
• Pengadaptasi :pengadaptasi mengambil produk pemimpin dan mengadaptasi atau memperbaikinya.pengadaptasi mungkin memilih untuk menjual ke pasar-pasar yang berbeda.namun,sering pengadaptasi menjadi penantang di masa depan
• Mendefinisikan tujuan dan lawan strategis
• Memilih strategi penyerangan umum
• Memilih strategi penyerangan khusus
Strategi pengikut pasar
• Pemalsu : pemalsu meniru bulat-bulat produk dan kemasan pemimpin serta menjualnya dipasar gelap atau melalui distributor yang memiliki reputasi buruk
• Pengklon :pengklon berusaha menyamai atau melebihi produk,nama dan pengemasan produk pemimpin dengan variasi yg ringan
• Peniru :peniru mencotek beberapa hal dari pemimpin,namun masih mempertahankan diferensiasi kemasan,iklan,harga dan lain-lain.pemimpin tdk mempedulikan peniru asal peniru tdk menyerang pemimpin secara agresif
• Pengadaptasi :pengadaptasi mengambil produk pemimpin dan mengadaptasi atau memperbaikinya.pengadaptasi mungkin memilih untuk menjual ke pasar-pasar yang berbeda.namun,sering pengadaptasi menjadi penantang di masa depan
v Perusahaan
yang dominan dapat menggunakan enam strategi bertahan:
• Pertahanan posisi:mencakup membangun kekuatan merek yg unggul,yg membuat merek itu menjadi hampir tak terkalahkan
• Pertahanan rusuk:pemimpin pasar perlu membuat pos-pos penjagaan di luar guna melindungi sisi yg lemah,atau mungkin sebagai basis invasi untuk serangan balik
• Pertahanan mendahului:menyerang musuh sebelum musuh mulai menyerang dengan cara bergerilya dipasar,membajiri pasar,serangan harga yg terus-menerus
• Pertahanan serangan balik:kebanyakan pemimpin pasar jika diserang,akan menanggapi dengan menyerang balik.serangan balik yg efektif adalah menyerbu wilayah utama penyerang sehingga dia akan menarik beberapa pasukan untuk mempertahankan wilayahnya
• Pertahanan bergerak:pemimpin memperluas daerahnya ke wilayah baru yg nantinya dapat berfungsi sebagai pusat pertahanan atau penyerangan di masa depan
• Pertahanan mundur:mundur secara terencana bukanlah meninggalkan pasar,tetapi melepaskan daerah yg lemah dan memperkuat daerah yg kuat
Strategi penyerangan umum:
• Serangan frontal
• Serangan rusuk
• Serangan pengepungan
• Serangan menghindar
• Serangan gerilya
Strategi penyerangan khusus:
• Strategi diskon harga
• Strategi barang yang lebih murah
• Strategi barang yang bergengsi
• Strategi penganeka-ragaman produk
• Strategi inovasi produk
• Strategi perbaikan pelayanan
• Strategi inovasi distribusi
• Strategi penurunan biaya manufaktur
• Promosi periklanan intensif
• Pertahanan posisi:mencakup membangun kekuatan merek yg unggul,yg membuat merek itu menjadi hampir tak terkalahkan
• Pertahanan rusuk:pemimpin pasar perlu membuat pos-pos penjagaan di luar guna melindungi sisi yg lemah,atau mungkin sebagai basis invasi untuk serangan balik
• Pertahanan mendahului:menyerang musuh sebelum musuh mulai menyerang dengan cara bergerilya dipasar,membajiri pasar,serangan harga yg terus-menerus
• Pertahanan serangan balik:kebanyakan pemimpin pasar jika diserang,akan menanggapi dengan menyerang balik.serangan balik yg efektif adalah menyerbu wilayah utama penyerang sehingga dia akan menarik beberapa pasukan untuk mempertahankan wilayahnya
• Pertahanan bergerak:pemimpin memperluas daerahnya ke wilayah baru yg nantinya dapat berfungsi sebagai pusat pertahanan atau penyerangan di masa depan
• Pertahanan mundur:mundur secara terencana bukanlah meninggalkan pasar,tetapi melepaskan daerah yg lemah dan memperkuat daerah yg kuat
Strategi penyerangan umum:
• Serangan frontal
• Serangan rusuk
• Serangan pengepungan
• Serangan menghindar
• Serangan gerilya
Strategi penyerangan khusus:
• Strategi diskon harga
• Strategi barang yang lebih murah
• Strategi barang yang bergengsi
• Strategi penganeka-ragaman produk
• Strategi inovasi produk
• Strategi perbaikan pelayanan
• Strategi inovasi distribusi
• Strategi penurunan biaya manufaktur
• Promosi periklanan intensif
Blognya keren, cuma saran untuk tulisan uler yang ngikutin kursor cukup menggangu. eniway semoga makin maju
BalasHapusSangat bagus, dan lebih bagus lagi juka ditambahkan daftar pustaka😊
BalasHapusSangat bagus, dan lebih bagus lagi juka ditambahkan daftar pustaka😊
BalasHapusSangat bagus, dan lebih bagus lagi juka ditambahkan daftar pustaka😊
BalasHapus