Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 01 Februari 2014

makalah 7 pilar strategi bisnis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

ü  Strategi komunikasi bisnis

Dewasa ini, perusahaan diperhadapkan pada kondisi persaingan yang semakin meningkat dalam keterbukaan bisnis. Kondisi ini menuntut perusahaan harus lebih kreatif inovatif dengan menawarkan sesuatu yang bernilai lebih, dibanding yang dilakukan pesaing. Inilah yang dituntut oleh pasar yang menjadi fokus atau sasaran untuk bersaing. Dengan demikian, Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan yaitu menyusun strategi. Dimana strategi memiliki peran yang penting untuk keberhasilan perusahaan
Menurut Kenneth Andrew (1971) Konsep Strategi Kooperatif
“strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini”.
Dalam komunikasi bisnis terdapat 7 pilar strategi komunikasi yaitu:
Pemahaman terhadap proses komunikasi, penggunaan pikiran, memahami bahasa, kejelasan pesan, daya persuasi, kelengkapan pesan,dan keinginan baik.
ü  Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnis terdiri dari 2 suku kata yaitu Komunikasi dan Bisnis. Seringkali kita mengartikan komunikasi bisnis sebagai korespondensi dan periklanan.padahal sebenarnya komunikasi bisnis tidak sekedar hal diatas tetapi mencakup semua aspek dari “bagaimana menerima, mengekspresikan dan bertukar gagasan dalam bisnis. Apakah bisnis itu? Bisnis adalah semua kegiatan manusia yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Agar semua dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan komunikasi diantara pelaku-pelakunya. Tanpa ada komunikasi maka tidak ada bisnis.




1.2 Rumusan materi :
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan materi adalah sebagai berikut:
“yaitu menjelaskan pemahaman tentang 7 pilar strategi  dalam komunikasi bisnis”?

1.3 Tujuan materi :
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu agar dapat  memahami pentingnya 7 pilar strategi komunikasi bisnis.

























BAB II
PEMBAHASAN
7 pilar strategi komunikasi bisnis
                                                                   
1. pemahaman terhadap proses komunikasi
Pemahaman terhadap proses komunikasi harus dapat mengetahui beberapa hal,antara lain :
1.        Bagaimana menempatkan diri sebagai komunikator
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.
2.        Bagaimana menggunakan media
Dalam penyampaian komunikasi bisnis, dirasa amat penting menggunakan media. Media adalah suatu alat bantu di dalam menyampaikan pesan kepada komunikan atau audiens. Berhasil tidaknya pesan yang akan disampaikan oleh komunikator, penggunaan media mempunyai peran amat besar. Sejarah penggunaan media dalam berkomunikasi, pada awalnya digunakan media masih sangat sederhana, seperti asap dan burung merpati. Sejalan dengan meningkatnya kemajuan teknologi dan pengetahuan, media komunikasi tumbuh dengan pesat sesuai kebutuhan tingkat sosial budaya masyarakat. Dengan peningkatan media komunikasi hubungan kerjasama antar bangsa semakin meningkat. Demikian juga dengan peningkatan kegiatan ragam organisasi, termasuk lembaga dunia bisnis. Tidak sedikit manusia terbantu dengan pemakaian media dalam berkomunikasi.
Pada kegiatan bisnis, media yang dapat digunakan dalam membangun dan menjalin hubungan dengan mitra pelanggan, seperti tayangan televisi, siaran radio, surat, telefon, media cetak dan pengeras suara. Sekalipun saluran komunikasi di bangun secara lisan, tetapi mengingat perkembangan komunitas manusia, media komunikasi tidak hanya digunakan pada penyampaian pesan secara lisan saja juga secara tertulis. Alasannya, pesan harus disampaikan dengan segera.
3.        Bagaimana menyusun pesan yang terarah
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
a.   Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan
b.    Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
c.    Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
d.    Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
e.    Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
f.   Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
g.  Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).


2. Penggunaan Pikiran (good think)
Penggunaan pikiran (good thingking) komunikasi bisnis tidak selalu harus komunikasi massa, kadang-kadang bisa juga komunikasi personal atau komunikasi kelompok. Dalam komunikasi sejak awal kita harus sudah berpikir think before communicate. Sebagai komunikator kita harus mengontrol proses-proses komunikasi dan feeling yang harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Setelah mengontrol feelling kemudian ciptakan logic and scienting lalu creative thingking.
3. Memahami bahasa.
Berkomunikasi dengan orang lain adalah rutinitas kita sehari- hari. Dalam berkomunikasi tentunya kita menggunakan bahasa dalam penyampaiannya. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Bahasa memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia, alat untuk mengidentifikasi diri. Pada dasarnya, bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya secara lisan, tetapi juga menggunakan bahasa isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya.
4. Kejelasan pesan (Clearness)
Kejelasn pesan pesan dalam komunikan bisnis harus merupakan pesan yang dapat diterima dengan baik dan jelas oleh komunikan oleh karena itu gunakan kalimat yang pendek, singkat dan gamblang karena dengan kata-kata yang panjang dan berbelit-belit dapat menimbulkan persepsi yang berbeda antara komunikator dan komunikan.
·           Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :

1.      Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan slauran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
2.      Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3.      Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat , maupun  paragraf perhatikan apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapaiseefektif mungkin.
5. Daya Persuasi (Persuasiveness)
Daya Persuasi (persuasiveness) adalah merupakan kebutuhan dasar dan komunikasi bisnis. Seringkali kita menyebutnya dengan salesmanship, karena mempunyai kemampuan membujuk. Persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara membuat audiens ( pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatn mereka setuju
·           Komunikasi persuasif, pesannya harus dipersiapkan dengan:
1.       Seleksi bahan-bahan emesional.
2.       Penggunaan bahasa yang menyentuh emosi
3.       Moving The feeling dan sering kali justru jauhkan logika.
Mengembangkan Pesan-pesan Persuasif Hal yang penting dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif adalahkomunikator harus mampu meyakinkan audiens bahwa ide yang disampaikan dapatdipertanggung jawabkan dan beralasan. Persuasi yang efektif mencakup empat komponen penting, yaitu menetapkankredibilitas, membuat kerangka argumentasi audiens, menghubungkan audiensdengan hal-hal yang logis dan memperkuat posisi dengan menggunakan bahasa yangbaik dan tepat
Kerangka Argumentasi Kebanyakan pesan-pesan persuasif mengikuti rencana organisasional AIDA (Attention, Interest, Desire, Action ), pengertian dari masing-masing fungsi inidijelaskan sebagai berikut :
1. Attention (perhatian) Pada fase ini komunikator harus segera dapat meyakinkan audiens di bagian permulaan bahwa komunikator mempunyai sesuatu yang berguna untuk disampaikan. Perkenalkan audiens dengan suatu masalah atau ide yang dapat membuat mereka mau mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan.
2. Interest (minat) Pada fase ini, komunikator menjelaskan relevansi pesan-pesan dengan audiens. Pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama dikembangkan dengan agak rinci. Tujuannya adalah bagaimana audiens mampu berpikir. Hubungkan atau kaitkan pesan-pesan yang akan disampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh audiens
3. Desire (hasrat) Di fase ini, komunikator membuat audiens untuk mengubah keinginanya dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens. Pastikan bahwa apaun bukti akan digunakan untuk membuktikan gagasan secara langsung relevan dengan pokok bahasannya.
4.  Action (tindakan) Dalam fase ini komunikator menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan komunikator terhadap audiens, Selanjutnya perlu diingatkan kembali bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang akan dilakukan tersebut. Yang lebih penting adalah bagaimana mempermudah audiens untuk tindakan tersebut
6. Kelengkapan pesan (Completeness)
Kelengkapan Pesan (Completeness) sampaikan pesan secara utuh dan lengkap, karena berbahaya bagi seorang komunikator dalam dunia bisnis jika ia menyembunyikan sesuatu dari komunikannya .
Kelengkapan diperlukan agar komunikasi clear dan effective. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan komputer data dapat semakin banyak terkumpul dan didapatkan. Jangan menahan atau menyembunyikan data atau essensial information sebab akan merusak seluruh communication network.


7. Keinginan baik (Goodwill)
Keinginan baik atau itikad baik (goodwill) dalam strategi pemasaran sosial market adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperlihatkan. Dalam pengertian ini yang kita hadapi bukan hanya sekedar manusia, namun juga seluruh masyarakat yang mempunyai nilai-nilai, norma, prasangka, dan lain sebagainya.
Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
·           Ada tiga tujuan umum komunikasi bisnis, yaitu :
1.      Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
2.      Membujuk atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
3.      Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

           







BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa 7 pilar strategi bisnis sangat berperang penting dalam komunikasi bisnis, dengan menerapkan 7 pilar komunikasi bisnis maka kita dapat menyampaikan pesan yang kita ingin sampaikan secara efektif dan efisien.


3.2 Saran :
            Diharapkan agar seorang komunikator harus selalu memperhatikan 7 pilar strategi bisnis ini agar pesan yang disampaikan dapat diterimah dengan baik oleh para komunikan.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar